GOTVNEWS, Tanjungpinang –Bertempat di Hotel Aston Tanjungpinang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau dan Mitra Yayasan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia menyelenggarakan kegiatan Diseminasi Hasil Kajian Pemantauan Populasi Penyu Sebagai Kontribusi Dalam Pengusulan Penetapan Calon Kawasan Konservasi Tambelan, Jumat (21/06/2024).
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka upaya mendukung penetapan Kawasan Konservasi di Tambelan. Pertemuan dibuka secara langsung oleh Kepala Bidang Kelautan, Konservasi dan Pengawasan (KKP) Raja Taufik Zulfikar, yang mewakili Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau dan dihadiri oleh beberapa OPD terkait dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan Pemerintah Kabupaten Bintan, Perguruan Tinggi serta para mitra NGO dan pemilik lahan di Tambelan.
Dalam sambutannya, Kepala Bidang Kelautan, Konservasi dan Pengawasan DKP Provinsi Kepri menyampaikan bahwa Pulau Tambelan atau Bintan II dan sekitarnya masuk didalam kawasan pencadangan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Kepulauan Riau dengan SK Gubernur Kepri nomor 1050 Tahun 2019 dengan luas kawasan sebesar 1.026.284,49 Ha.
“Harapan kami semoga Bintan II atau Pulau Tambelan ini akan menyusul mendapatkan penetapan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI sebagai Kawasan Konservasi Perairan Pulau Tambelan pada tahun ini,” kata dia.
Lebih jauh beliau mengharapkan dengan pertemuan ini akan terwujud sinergi dengan adanya proses berbagi data dan informasi, serta saling memberikan saran dan yang tak kalah penting adalah membangun kesepahaman dan komitmen bersama antara instansi-instansi pemerintah, mitra terkait dalam upaya penetapan Kawasan Konservasi Perairan di Tambelan.
Yayasan WWF Indonesia yang hadir melalui ruang zoom dalam hal ini diwakili oleh Imam Musthofa Zainuddin selaku Direktur Program Kelautan dan Perikanan-Yayasan WWF Indonesia mengatakan pertemuan ini merupakan pertemuan yang sangat penting bagi WWF, WWF ikut berkontribusi kepada Pemerintah dan stakeholders di Provinsi Kepulauan Riau terkait dengan salah satu aset besar, baik merupakan aset nasional maupun global yaitu Biota Penyu yang sering disebut ambassadornya lautan dunia karena daya jelajahnya yang sangat tinggi.
Penyu juga merupakan salah satu penyeimbang ekosistem laut sehingga pengelolaan penyu ini perlu dipikirkan bersama. Mudah-mudahan dengan apa yang WWF lakukan terkait penelitian penyu ini dan bekerjasama dengan masyarakat lokal dalam pendataan penyu di Tambelan bisa menjadi kontribusi dalam penetapan Kawasan Konservasi di Tambelan.
“Kami sangat mendukung upaya pemerintah dalam upaya penetapan Kawasan Konservasi di Tambelan. Tambelan merupakan lokasi yang sangat penting dalam mendukung lokasi-lokasi lainnya di Indonesia karena kompleksitas lautnya sehingga perlu dikelola dengan bijaksana,” ujarnya. (Zpl)