GOTVNEWS, Tanjungpinang – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengakui cuaca ekstrem yang melanda sejumlah daerah pemasok berpengaruh terhadap ketersediaan bahan pokok menjelang akhir tahun 2025.
Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepri, Luki Zaiman, mengatakan Pemprov Kepri bersama Forkopimda telah menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) untuk memetakan kondisi pasokan pangan di daerah.
“Rapat ini membahas ketersediaan bahan pokok secara umum di Provinsi Kepri,” ujarnya, Rabu (17/12/2025).
Ia menjelaskan, momentum libur nasional yang panjang berpotensi memicu inflasi, terlebih ketika cuaca ekstrem mengganggu jalur distribusi. Beberapa daerah pemasok utama, seperti Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, saat ini dilanda bencana dan cuaca buruk.
“Sumatera merupakan sumber bahan pangan Kepri, sehingga ketika terjadi bencana, suplai ikut terganggu,” sambungnya.
Selain berdampak pada produksi pertanian, kondisi cuaca juga menyebabkan kenaikan biaya angkutan darat, laut, maupun udara yang berimbas pada harga di tingkat pedagang.
“Kalau cuaca buruk, biaya angkutan pasti naik dan itu disesuaikan pedagang dengan biaya operasional,” tegasnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemprov Kepri telah menyurati Badan Pangan Nasional (Bapanas) terkait ketersediaan beras. Kepri pun mendapat perhatian khusus untuk pasokan beras premium.
“Untuk beras medium, stok Bulog masih mencukupi di Bintan, Tanjungpinang, dan sekitarnya,” tutupnya. (Ald)
















