Selain itu Andri juga mengaku, pemilik toko juga menunjukan dokumen uji kadar dan kandungan serta kualitas beras yang dilakukan pada Februari 2023 lalu.
Beras yang ada di gudang Toko Adil didatangkan dari berbagai daerah penghasil beras, seperti Subang kemudian juga beberapa daerah Jawa Barat.
“Jadi beras mereka beli dari Subang dan Jawa barat mereka kemas ulang dengan merek mereka. Jadi mereka sudah punya merek ada 5 sampai 6 merk itu sudah dilakukan pengujuan terakhir bulan Februari 2023,” ucapnya.
Sementara saat ditanyakan apakah akan dilakukan pengujian ulang pasca video yang viral, Andri menjawab tidak akan ada lagi pengujian sebab Disperindag menganggap video viral itu hanya rekayasa.
“Video itu sudah jelas rekayasa jadi tidak perlu dilakukan uji lagi, tapi kami akan dalami apakah beras yang dikemas dalam video itu ada beredar dan diecer ke masyarakat ini yang akan kami dalami,” ucapnya.
Namu demikian, Disperindag Kepri telah memberikan sanksi atas kasus tersebut kapada Toko Adil berupa teguran keras secara administrasi.
Disperindag Kepri juga meminta kepada seluruh pelaku usaha tokoh beras maupun sembako yang lain agar tidak mencoba – coba melakukan pergantian kemasan.(San)
