GOTVNEWS, Tanjungpinang – Pemkot Tanjungpinang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tanjungpinang, akan membangun dan menata kawasan jalan Bintan Center, untuk dijadikan pusat kuliner, hal ini mendapat respon dari pemilik Ruko dan pedagang di lokasi tersebut.
Respon pertama datang dari Ardiansyah, pemilik usaha kedai kopi di sekitar lokasi tersebut.
Menurutnya rencana penataan kawasan kuliner ini cukup positif dan diprediksi akan berdampak positif bagi perekonomian, namun masih ada beberapa hal yang perlu ditinjau ulang, salah satunya adalah akses parkir.
“Secara umum saya mendukung, karena mungkin ada efek ramainya pengunjung datang kesini, tapi soal parkir perlu dipertimbangkan lagi, saya lihat di desain digitalnya lahan parkir belum jelas dimana, kami khawatir akan sulit jalur keluar masuk barang pedagang jika jalan ditutup,” ungkap Ardian.
Pendapat kedua datang dari Doni, pedagang air kelapa di lokasi tersebut, ia juga setuju dengan rencana tersebut, namun ia masih butuh penjelasan lebih lanjut terkait lokasi lapaknya setelah proyek ini berjalan.
“Saya setuju sebenarnya dan sudah dapat sosialisasi dari Pemerintah kemarin, tapi saya belum tahu lokasi saya nanti dimana kalau program ini mulai berlaku, yang penting usaha saya tidak terganggu,” ungkap pedagang yang telah berjualan selama 5 tahun tersebut.
Sementara itu, warga setempat yang juga pengamat kebijakan publik, Robby Patria mengomentari rencana proyek tersebut.
Menurutnya Pemkot Tanjungpinang perlu melakukan kajian akademis sebelum melaksanakan proyek tersebut, untuk menganalisa dampak yang timbul akibat proyek itu.
“Pemkot Tanjungpinang harus mengkaji semua dampak yang akan timbul, seperti dampak limbah, dampak sosial dan teknis lalu lintas, sehingga tidak berdampak negatif untuk pedagang atau pemilik Ruko sekitar lokasi,” ungkap Robby.
Akademisi UMRAH Tanjungpinang itu juga menyoroti efek ekonomi yang akan diberikan jika pujasera tersebut mulai berjalan di Jalan Bincen tersebut.
“Kita lihat juga efek perputaran uangnya nanti, jika tidak signifikan bagi perekonomian maka perlu dipertimbangkan ulang oleh Pemkot Tanjungpinang,” pungkas Robby.
Rencananya, Dinas PUPR Tanjungpinang akan mulai melakukan tahap pembangunan pada 30 Juli mendatang, untuk menata kawasan Bincen sebagai pusat kuliner. Proyek ini akan menghabiskan anggaran Rp.3,2 miliar dari APBD Tanjungpinang tahun 2023.(Drl)