Lanjut Agung, mengatakan, pada saat kejadian, ia sedang berada di lokasi dan melihat penampilan tim PKK Kampung Bugis sedang tampil diatas panggung pada ajang lomba joget tradisional Dangkong.
“Almarhum tumbang masih sempat seperti orang mau duduk dulu, kita lihat posisinya masih sadar,” ungkapnya.
Pada saat itu, situasi acara menjadi panik, baik teman – teman PKK maupun panita, melihat kondisi almarhum Julainah sudah melemah.
Agung bersama tim berinisitatif membawa ke RSUD Tanjungpinang. Namun sesampainya di rumah sakit nyawa almarhum Julainah sudah tidak dapat tertolong.
“Saat perjalanan ke rumah sakit itu posisinya sudah tidak sadar,” ujarnya.
Agung menyebut, informasi yang didapat baik kepada pihak keluarga maupun rekan tim, almarhum Julainah tidak pernah ada keluahan soal sakit maupun riwayat penyakit bawaan.
Sontak kepergiaan Julainah secara mendadak ini membuat pihak keluarga tidak percaya.
