EkonomiNasional

Indonesia Tegaskan Komitmen Kembangkan Proyek Baterai EV Meski Tanpa Dukungan LG

GOTVNEWS, Jakarta – Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa proyek strategis baterai kendaraan listrik (EV battery) senilai US$9,8 miliar atau setara Rp165,3 triliun tetap akan berjalan, meskipun LG Energy Solution, konsorsium investasi asal Korea Selatan, dikabarkan tidak lagi berpartisipasi penuh dalam proyek tersebut.

Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani menegaskan bahwa langkah LG untuk menarik diri dari sebagian proyek ini tidak akan menghalangi keberlanjutan program strategis tersebut.

“LG sudah merealisasikan investasi sebesar US$1,1 miliar dalam salah satu joint venture (JV) dan tetap berkomitmen di bidang lain,” kata Rosan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

“Kami juga sedang berdiskusi dengan mitra baru untuk melanjutkan proyek ini,” sambungnya. 

Proyek baterai EV yang dirintis sejak 2020 ini mencakup seluruh rantai pasok, mulai dari penambangan nikel hingga produksi sel baterai dan daur ulang. 

Rosan menjelaskan bahwa LG tetap melanjutkan investasinya di Indonesia melalui Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI Green Power), yang telah memulai produksi sel baterai kendaraan listrik dengan kapasitas awal 10 GWh per tahun.

“LG tidak mundur total, hanya dari sebagian proyek. Pembahasan dengan investor lain sudah berjalan,” tegas Rosan.

Pemerintah menilai proyek ini sangat penting untuk mendorong hilirisasi sumber daya alam seperti nikel serta mempercepat transformasi energi bersih di Indonesia. Dengan atau tanpa LG, Indonesia berkomitmen menjadikan industri baterai EV sebagai pilar utama dalam pembangunan ekonomi berbasis teknologi hijau.

Langkah ini juga mencerminkan posisi Indonesia sebagai pemain global yang serius dalam industri kendaraan ramah lingkungan. 

“Proyek ini bukan hanya soal investasi, tetapi tentang masa depan energi bersih dan keberlanjutan ekonomi kita,” pungkasnya. (Alt)

Berita Terkait