GOTVNEWS, Jakarta – Maraknya kasus keracunan massal dalam program MBG memicu sorotan publik terhadap keberadaan sejumlah purnawirawan TNI yang menempati posisi strategis di Badan Gizi Nasional (BGN).
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan setelah maraknya kasus keracunan massal yang menimpa ribuan siswa di berbagai daerah. Publik menilai pengelolaan program ini bermasalah sejak awal.
Sementara itu, Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai Badan Gizi Nasional (BGN) keliru memilih mitra karena menggandeng Kementerian Pertahanan, bukan dari Kementerian Kesehatan atau Pendidikan.
Kritik publik semakin tajam setelah terungkap banyak purnawirawan TNI yang menempati posisi strategis di BGN.
Berdasarkan data di situs resmi BGN, posisi yang ditempati purnawirawan TNI antara lain, Wakil Kepala BGN, Sekretaris Utama, hingga Inspektorat Utama.
Mereka adalah Mayjen (Purn) Lodewyk Pusung, Brigjen (Purn) Sarwono, Brigjen (Purn) Jimmy Alexander Adirman, Brigjen (Purn) Suardi Samiran, dan Mayjen (Purn) Dadang Hendrayudha.
Situasi ini memicu desakan dari masyarakat sipil dan DPR agar program MBG dievaluasi, bahkan dihentikan sementara, mengingat kasus keracunan terus berulang di sejumlah daerah.(frh)
