GOTVNEWS, Tanjungpinang – Pemerintah Indonesia berencana mengalokasikan anggaran besar untuk pembangunan Sekolah Rakyat (SR) di seluruh Indonesia pada tahun 2026. Total anggaran yang diusulkan mencapai Rp20 triliun, dengan rata-rata Rp200 miliar untuk setiap sekolah.
Deputi Bidang Koordinasi Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu pada Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM), Abdul Haris, mengatakan bahwa program Sekolah Rakyat merupakan salah satu fokus utama Presiden RI dalam upaya pemerataan akses pendidikan di daerah.
“Bapak Presiden sangat serius dengan program ini. Tahun depan akan dibangun 100 Sekolah Rakyat dengan total anggaran hampir Rp20 triliun. Ini langkah strategis untuk memutus mata rantai kemiskinan,” ujar Abdul Haris usai membuka Rapat Koordinasi dan Monitoring Penyelenggaraan Sekolah Rakyat di UMRAH Tanjungpinang, Jumat (31/10/2025) lalu.
Ia menjelaskan, Sekolah Rakyat telah berkembang pesat sejak pertama kali dibentuk. Dari target awal hanya 50 sekolah, kini sudah berdiri 165 sekolah di berbagai daerah.
“Perkembangannya di luar target. Presiden sangat antusias, meski pelaksanaannya tentu penuh tantangan,” sambungnya.
Abdul mencontohkan, di Tanjungpinang, Sekolah Rakyat telah berjalan cukup baik meski masih perlu pembenahan di beberapa aspek. Salah satunya terkait jumlah siswa yang sempat berkurang karena faktor adaptasi lingkungan.
“Awalnya ada 100 siswa, tapi sebagian mundur karena latar belakang mereka berbeda-beda dan perlu waktu beradaptasi. Kami minta pihak sekolah tetap berupaya memenuhi kuota tersebut,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti tantangan di bidang pengajaran. Dalam satu kelas, kadang terdapat siswa dari tingkat berbeda dari kelas 1, 2, dan 3, sehingga dibutuhkan guru dengan kemampuan akademik yang tinggi.
“Dalam hal ini guru harus benar-benar memiliki kemampuan keilmuan maupun manejerial,” tutupnya.(Ald)

















