GOTVNEWS, Tanjungpinang – Wakil Ketua I DPRD Kota Tanjungpinang, Ade Angga kritisi biaya IT atau teknologi informasi yang salah satu menjadi alasan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Cabang Tanjungpinang menaikan tarif pas masuk Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang.
Hal ini disampaikan Ade Angga dalam sebuah diskusi yang digelar Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) bertajuk ‘Bikin Kebijakan Publik Kok Tidak Pro Rakyat’ di Gedung Insan Cita HMI, Jalan Menur Km 8 Atas, Sabtu (25/1/2025) siang.
Ade Angga menyampaikan bahwa dari pemaparan Pelindo, belum terlihat adanya urgensi yang jelas terkait kenaikan tarif pas Pelabuhan SBP Tanjungpinang tersebut.
Menurutnya, adanya beban biaya IT di SBP Tanjungpinang yang mencapai setengah miliar rupiah per tahun itu dinilai tidak diperlukan dan hanya akan menambah beban masyarakat.
“Di sini juga kita bahas mengenai pembiayaan IT yang per tahunnya mencapai Rp500 juta. Kan tidak masuk akal itu,” ucapnya.
Ia juga mempertanyakan dasar kajian yang digunakan Pelindo untuk menetapkan kenaikan tarif sebesar Rp15 ribu untuk domestik yang direncanakan berlaku pada 1 Februari mendatang. Namun, Pelindo belum dapat memaparkan data pendukung terkait hal tersebut.
“Tapi sampai saat ini, data-data tersebut masih belum bisa disampaikan karena masih di pusat,” imbuhnya.
Ia memastikan bahwa hingga kini, DPRD tetap mendukung aspirasi masyarakat yang menolak kenaikan tarif pas masuk Pelabuhan SBP Tanjungpinang yang direncanakan berlaku mulai 1 Februari mendatang.
Dari hasil diskusi yang disampaikan oleh notulis, narasumber meminta agar kenaikan tarif tersebut ditunda dan nilai kenaikan yang mencapai 50 persen direvisi. Selain itu, kajian lebih lanjut terhadap dampak kenaikan tarif kepada masyarakat perlu dievaluasi.
General Manager Pelindo Cabang Tanjungpinang, Tonny Hendra Cahyadi, mengapresiasi masukan yang disampaikan dalam diskusi ini. Menurutnya, rekomendasi dari peserta diskusi akan diteruskan ke kantor pusat Pelindo untuk ditindaklanjuti.
“Masukan terkait evaluasi kami terima dengan senang hati. Apa saja masukan tersebut akan kami sampaikan ke pusat,” ujarnya.
Terkait hasil rapat dengar pendapat (RDP) beberapa pekan terakhir, Tonny menjelaskan bahwa semua masukan telah disampaikan ke pusat. Namun, pihaknya masih menunggu konfirmasi lebih lanjut.
Diskusi ini dihadiri oleh Wakil Ketua I DPRD Tanjungpinang, Ade Angga, General Manager Pelindo Cabang Tanjungpinang, Tonny Hendra Cahyadi, dan akademisi Kepri, Zamzami Akarim. (Aldi)

















