TERBARU

Metropolis

Banyak Siswa di Batam Tak Tertampung Sekolah, Raden Sentil Kinerja Disdik Kepri

GOTVNEWS, Tanjungpinang – Wakil Ketua DPRD Kepri, Raden Hari Tjahyono meminta Pemprov Kepri segera mencari solusi atas sejumlah permasalahan saat penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Kota Batam di tahun 2023 ini.

Dimana, kata Raden, pelaksanaan PPDB setiap tahunnya di Kota Batam selalu menjadi polemik dan merugikan masyarakat. Akibat dari keterbatasan dan daya tampung sekolah di Kota Batam.

Baca juga: PPDB Kepri, Praktek Titip Menitip Sebabkan Banyak Calon Siswa Tak Tertampung Sekolah

“Pelaksanaan PPDB di Batam dari tahun ke tahun masih belum adanya solusi hingga sampai saat ini, walaupun lokal sekolah sudah di tambah,” kata Raden, Rabu (21/6/2023).

Untuk itu, Raden mengimbau, pemerintah harus hadir untuk memecahkan masalah yang terjadi setiap tahun dan belum adanya solusi jitu pada permasalahan tersebut.

“Artinya ada sekolah negeri dan swasta, maka Pemprov Kepri harus hadir ditengah-tengah agar semuanya tertampung. Karena belum ada jurus jitu sampai sekarang,” ucap Raden.

Baca juga: PPDB Online di SMPN 13 Tanjungpinang, Jaringan Internet Hambat Pendaftaran

Mungkin, sebut dia, pemerintah bisa memberikan keringanan kepada orang tua yang mendaftarkan anak mereka ke sekolah swasta di Batam dengan tidak adanya uang gedung dan memberikan keringanan SPP.

“Salah satunya itu, berikanlah advokasi dari APBD dengan janji penerimaan siswa 5 hingga 10 persen diberikan keringanan tidak ada uang gedung dan SPP ke orang tua yang mendaftar ke sekolah swasta,” ujarnya.

Kepada Dinas Pendidikan Kepri, Raden berharap bisa berkoordinasi bersama kabupaten/kota untuk mencari solusi agar permasalah yang setiap tahun ini tidak terus-terusan terjadi.

Baca juga: Disdik Tanjungpinang Tetapkan Libur Sekolah Mulai 26 Juni 2023

“Saya sadar dan paham, khusus di Batam itu persoalan lahan. Tapi ini harus ada solusi agar masyarakat tenang, karena hak belajar adalah kewajiban bagi setiap warga negera indonesia,” jelas Raden.

Kepada orang tua khususnya bagi yang mampu, Raden meminta agar bisa merubah mindset mereka terhadap sekolah negeri. Tetapi, sekolah swasta yang ada juga terbilang bagus dan handal.

“Polemik selalu terjadi di Batam, karena orang tua selalu ingin ke sekolah favorit tapi sekolah udah penuh. Padahal sekolah favorit sudah di hapus. Sistem zonasi juga belum bisa mengakomodir, Disdik dan perangkatnya harus cari solusi ini,” ungkap Raden.

“Kami sebagai anggota dewan juga memberikan masukan dan sering juga di kejar-kejar oleh orang tua karena banyak anak mereka tidak masuk sesuai dengan zonasi,” tambahnya.(Zpl)

Berita Terkait