GOTVNEWS, Tanjungpinang – Duka mendalam menyelimuti dunia musik Tanjungpinang. Salah satu musisi senior, Eko Syam Afrianto, meninggal dunia dalam usia 46 tahun.
Kepergian Eko Syam menyisakan luka dan kenangan mendalam bagi para sahabat serta rekan-rekan musisi yang tumbuh dan berkarya bersamanya yang selama ini bergelut dalam dunia musik.
Tampak ratusan kerabat, saudara dan teman telah menunggu kedatangan jenazah eko sejak sore hingga malam hari, Dimana Eko sebelumnya meninggal di Jakarta pada Rabu pagi, 16/07/2025, kemudian ljenazahnya dipulangkan ke tanjungpinang
Muhammad imamsyah, sahabat karib semusisi menyampaikan kesan almarhum yang begitu mendalam selama 32 tahun bersama.
Memulai perjalanan bermusik semasa remaja.
“Waktu itu kita masih SMP, jadi kalo dapat manggung itu sangat seru, apalagi dulu itu susah untuk dapat acara dan manggung, kalau seru-serunya ya paling proses sih, dari yang kami ingat, dalam mengulik lagu, jaman itu kan tidak seperti sekarang yang ada YouTube, dulu kita betul-betul ngulik pakai kaset pita, kita dengar, nanti tukar-menukar kaset,” ucapnya.
Selama 33 tahun bergaul dan berkarya bersama, sudah begitu banyak band mereka bentuk, berbagai panggung sudah di jamah, serta merangkai karya tanpa saling berbentur ego.
“Alhamdulillah tidak pernah pula kami semacam bentrok ego, karena kita sudah tahu porsi masing-masing, dimana kami sebagai buat rythm di posisi drum, dia ngisi melodi, kalau aransemen kita sama-sama kita curahkan aja, banyak lucunya sih kalau misalnya berantem bentrok ego tak pernah pula insyaallah, ” ucapnya.
Dimata Imam, kepribadian almarhum eko baik sebagai individual dan sosok yang totalitas dalam berkatya dan bermusik, melainkan itu merupakan figure yang selalu bergaul dengan berbagai kalangan.
“dia sebenarnya kalau sama kami dia lebih ke pengalah, tidak macam egois, cuman satu sifatnya yang memang menonjol adalah kreatif dan rajin belajar, kalau dia buat sesuatu seperti aransemen pasti benar-benar diulik, dicari terus, dan tidak pernah puas, dan di dalami,”
“terakhir berhubungan sama eko sekitar dua hari yang lalu, dimana kami tanya ko gimana kabar, sudah makan belum, terus dia voicenote, oke mam aku oke, terus dia jelaskan untuk operasi alat CAPD, 3 minggu lagi aku balik lah mam,’ ucapnya.
Pesan Eko untuk generasi dan musisi di Tanjungpinang.
“kalau eko selalu pesan dia kepengen anak-anak muda generasi baru ini adalah jangan segan untuk belajar, ngulik dan bertanya, karena kalau pondasi tak kuat dalam bermusik atau berkesenian, dia akan roboh setinggi apapun,” ucapnya
Raja helmi, sahabat dekat almarhum eko menyampaikan juga beberapa kesan yang terngiang dalam ingatannya, ketika bersama almarhum dengan memulai bersama-sama dunia bermusik di tahun 1992.
“Eko anaknya mudah bergaul, ramah, selalu perhatian dengan kawan-kawan, sama juga pada saat itu walau baru nge band tapi sudah memikirkan kita main itu bagus supaya menang festival, itulah secara singkat seorang eko, yang jelas dia sangat baik,” ucapnya.
Kenangan khusus selama 30 tahun lebih helmi bersama almarhum eko ketika tampil bermusik yang sangat spesial.
“Paling spesial dengan almarhum itu waktu kita tampil di Batam TV, kita diundang, kita sudah buat band itu ADAM Band, dan spesialis itu kita sudah membawakan lagu-lagu ciptaan sendiri, kita tampil di batam tv lebih kurang 5 – 6 lagu, dan itu disiarkan secara langsung,” Ucapnya.
Momen spesial bersama almarhum Eko Syam.
“Ada yang paling spesial diakan dulu pakai kendaraan vespa, excel warna biru, sangking ga punya uang tromol itu udah lepas kota masih jalan terus, itu jalannya bukannya dekat, dari bhayangkara ke batu 4 kan jauh, itu slow aja, ya itulah,” ucapnya.
Helmi juga berkisah walau dalam keadaan sakit, Eko erpesan untuk selalu berkarya, Hidupkan music di Tanjungpinang sebelum Almarhum hembuskan nafas terakhir.
“komunikasi terakhir itu kita video call, sekitar seminggu yang lalu, dia masih di rumah sakit, tapi jauh sebelum itu ya tetap berkarya, tetap memikirkan kesenian,” ucapnya.
Sosok Eko Syam dimata tetangga
“ya dia orangnya baik, ya sering ke sini anaknya kan juga di sini, pagi sore suka singgah ke rumah orang tuanya, memang orangnya itu ramah, karena saya di sini juga sudah hampir tahun, sering bertegur sapa dia, baik, kita ga nengok pun dia tegur duluan, buk dee,” ucapnya.
“saudara, sahabat kami sejak lama, semoga amal jahiriah apa yang Almarhum Eko Syam berikan semasa hidupnya, di terima Allah dan menjadi bekal menuju alam abadi, terimakasih,” tutupnya.
Rasa kesedihan tampak terpancar dari dari Ratusan paras wajah para penziarah untuk mengirmkan Doa dan mengantar Eko Syam ketempat pengistirahatan terkahirnya. Dimana Almarum Eko Syam dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Anggrek Merah pada Rabu malam.
Selamat jalan, Eko Syam Afrianto. Karyamu akan terus hidup dalam nada, kenangan, dan hati para musisi Tanjungpinang, dan semoga ke depan, akan bermunculan di kota gurindam ini Eko Syam berikutnya.(ald)
















