GOTVNEWS, Tanjungpinang – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang menyatakan keprihatinannya atas insiden percobaan bunuh diri yang melibatkan salah satu mahasiswinya berinisial Mariana (22).
Pihak kampus berjanji akan memberikan bantuan berupa dispensasi akademis dan pendampingan psikologis kepada mahasiswi tersebut, yang diketahui sedang menghadapi tekanan hidup berat.
Ketua STIE Pembangunan Tanjungpinang, Charly Marlinda menjelaskan bahwa tindakan nekat mahasiswinya itu bukan semata-mata disebabkan oleh masalah skripsi yang belum selesai, melainkan juga karena berbagai persoalan pribadi.
“Pertama kali tentunya kami merasa bersedih ya, dan prihatin atas apa yang terjadi pada mahasiswi kami, adik Mariana,” kata Charly pada Kamis (13/3/2025).
“Kami sudah berkoordinasi dan mengklarifikasi berbagai informasi yang beredar. Semalam, perwakilan kampus juga sudah menjenguk Mariana di rumah sakit,” sambungnya.
Charly menjelaskan bahwa Mariana saat ini duduk di semester 10 dan telah dua kali mengajukan judul skripsi. Pada pengajuan pertama, Mariana menghentikan bimbingan karena harus merawat ibunya yang sakit. Sementara pada pengajuan kedua, yang dimulai September 2024, proses bimbingan kembali terhenti hingga masa berlaku SK bimbingan kadaluarsa pada Maret 2025.
“Kami punya ketentuan, kalau dalam 6 bulan tidak ada progres atau komunikasi, maka SK bimbingan akan kadaluarsa. Mariana sempat mengajukan kembali, tetapi situasinya berulang, tidak ada tindak lanjut bimbingan,” jelasnya.
Charly juga menyebut bahwa dosen pembimbing Mariana cukup dekat dengannya dan sering menjadi tempat curhat terkait masalah pribadi. Namun, pihak kampus tidak memiliki kewenangan untuk menyampaikan detail masalah tersebut.
Berdasarkan informasi dari teman-teman dekat Mariana, percobaan bunuh diri ini bukanlah yang pertama.
“Dari informasi yang kami dapat, tindakan ini bukan yang pertama. Bahkan saat KKN (Kuliah Kerja Nyata) tahun 2023, Mariana sempat mengungkapkan keinginannya untuk mengakhiri hidup karena tekanan hidup yang dirasakannya,” ungkap Charly.
Sebagai bentuk keprihatinan, STIE Pembangunan Tanjungpinang akan memberikan dispensasi akademik kepada Mariana dan menyediakan pendampingan psikologis untuk membantu pemulihan mentalnya.
“Kami merasa bertanggung jawab sebagai keluarga besar STIE, dan kami juga ingin Mariana kembali bersemangat menjalani hidup dan menyelesaikan studinya di sini,” tambah Charly.
Charly juga mengimbau kepada seluruh mahasiswa STIE Pembangunan Tanjungpinang untuk lebih terbuka dalam mengomunikasikan kendala yang mereka hadapi, baik terkait studi maupun kehidupan pribadi.
“Kami mengajak semua mahasiswa untuk terbuka, baik kepada dosen pembimbing, penasihat akademik, atau memanfaatkan layanan konseling yang ada. Kita semua di sini adalah keluarga, dan tidak ada masalah yang tidak bisa dicari solusinya bersama-sama,” tutup Charly.