GOTVNEWS, Tanjungpinang – Baru – baru ini, Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan serta beberapa wilayah pesisir di Kepri mengalami banjir rob yang cukup parah. Hal ini dikonfirmasi sebagai penyebab fenomena Super New Moon yang telah diprediksi terjadi sejak 17 Januari hingga 29 Januari kedepan, berikut beberapa fakta tentang super new moon.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan Super New Moon adalah fase Bulan Baru dengan Perigee secara bersamaan. Perigee merupakan saat Bulan dan Bumi berada dalam jarak terdekat.
Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA menyebutkan untuk mencapai posisi perigee saat Bulan mengorbit ke Bumi selama 27 hari. Jarak Bulan saat itu adalah sekitar 226 ribu mil atau 363.300 km dari Bumi.
Perigee adalah jarak bulan dengan bumi berada di titik terdekat. Tahun ini diperkirakan akan terjadi Super New Moon di bulan Januari dan Februari.
Orbit bulan mengelilingi bumi bukanlah lingkaran sempurna, melainkan elips, dengan satu sisi lebih dekat ke Bumi daripada sisi lainnya.
Akibatnya, jarak antara bulan dan bumi bervariasi sepanjang bulan dan tahun. Rata-rata, jaraknya sekitar 382.900 kilometer (238.000 mil).
Untuk dapat mengorbit dengan sempurna, bulan akan menghabiskan waktu setidaknya 27 hari.
Adapun posisi perigee, jarak bulan dengan bumi sejauh 226 ribu mil atau 363.300 km. Sedangkan, titik terjauh bumi dan bulan atau apogee, yakni 251 ribu mil atau 495.500 km. Fenomena Super New Moon menggambarkan bulan purnama dengan jarak 90 persen perigee.
Dampak Super New Moon
Salah seorang Prakirawan BMKG Tanjungpinang, Hayu Nur Mahron menyebutkan, dengan jarak sedekat ini, menyebabkan gaya tarik menarik antara gaya gravitasi bulan dan bumi, sehingga air laut di bumi mengalami gaya levitasi.
“BMKG mencatat adanya peningkatan tinggi air di perairan Kabupaten Bintan sekitar 2,7 meter, sedang di Tanjunpinang naik sekitar 2,2 Meter, hal ini disebabkan air laut mengalami levitasi atau naik, dikarenakan fenomena super new moon”jelas Mahron.
Mahron melanjutkan, jarak terdekat antara bulan dan bumi ini mengakibatkan beberapa wilayah pesisir terendam banjir pasang air laut atau banjir rob, warga diminta waspada dengan kemungkinan yang terjadi.
Diketahui, di Kota Tanjungpinang setidaknya ada 14 Kelurahan yang berada di pesisir terdampak banjir rob cukup parah, hal ini juga terjadi pada daerah – daerah pesisir lainnya di Kepri, bahkan di ruang lingkup nasional dan internasional sekalipun.(Drl)