GOTVNEWS, Aceh – Ratusan mahasiswa dari sejumlah universitas di Aceh menggelar aksi unjuk rasa tolak rohingya, di Gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), pada Rabu (27/12/2023).
Awalnya ratusan mahasiswa dari berbagai universitas hanya berorasi meminta pengungsi rohingya keluar.
Namun, saat kordinator lapangan mahasiswa bernegosiasi dengan petugas, massa yang berada di belakang langsung berlari menuju arah tempat etnis Rohingya.
Sekitar 30 menit berada didalam basement, massa mahasiswa berhasil mengeluarkan etnis Rohingya, menuju mobil truk untuk dipindahkan ke kantor Kemenkumham Aceh.
Massa mahasiswa mengaku menolak pengungsi rohingya karena tingkah laku mereka yang buruk. Mereka juga mendukung aspirasi masyarakat agar pengungsi rohingnya dipulangkan ke negara asal.
Menganggapi hal itu, United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), selaku badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengeluarkan rilis resmi pada Kamis (28/12/2023).
UNHCR mengatakan, bahwa peristiwa tersebut telah membuat pengungsi rohingya tersentak dan trauma. UNHCR juga menyerukan kepada aparat penegak hukum setempat, untuk mengambil tindakan darurat.
Hal itu, guna memberikan perlindungan bagi semua individu dan staf kemanusiaan yang putus asa, dalam situasi gelombang penolakan pengungsi yang semakin besar di Aceh.
Badan pengungsi PBB itu juga memperingatkan masyarakat umum untuk mewaspadai kampanye online yang menghasut kebencian dan membahayakan nyawa.(Frh)
