GOTVNEWS, Batam – Pasangan Calon Gubernur Kepri Nomor Urut 2 Muhammad Rudi-Aunur Rafiq sampaikan rencana mereka dalam memanfaatkan potensi dan peluang pertumbuhan maritim dikawasan asean
Pada sesi tentang Potensi kemaritiman industri pariwisata ekonomi kreatif dan dan transformasi teknologi informasi.
Muhammad Rudi mengmyebutkan, PP nomor 41 tahun 2021 turunannya adalah peraturan presiden yang diturunkan tentang rencana induk pembangunan WBK.
Bahwa kota Batam sudah menjadi contoh salah satu daerah maritim yang dibangun sehingga pertumbuhan ekonomi di kota batam bisa 7,04 persen.
“Artinya daerah maritim itulah yang dikelola oleh kota Batam maka kedepan kita berharap tidak hanya kota Batam saja . Karena sesuai rinduk itu sendiri bahwa seluruh kegiatan akan di geser ke Tanjungbalai Karimun termasuk daerah Provinsi kepri,”katanya.
Lanjutnya Mungkin yang tidak dikelola oleh pemerintah seperti nelayan menggunakan maritim dilaut sana. Kata Rudi, hari ini memang sudah ada bantuan dari Provinsi Kepri tapi tidak mencukupi. Maka kedepan tentu kita berharap nelayan konvensional yang ada di Kepri .
Fungsi maritim nya betul – betul bisa difungsikan dan dibantu oleh seorang Gubernur sehingga rakyat kerjanya sehari – hari adalah nelayan tidak akan jadi masalah kehidupannya tidak berubah rubah.
Kemudian Rudi bilang, PP Nomor 41 mengamanatkan bahwa Batam, Bintan Karimun kedepan menjadi satu daerah maritim, usahanya adalah usaha yang telah berkembang di Kota Batam.
Kedepan kita berharap bahwa maritim Indonesia yang begitu luas dapat berbuah manfaa kepada masyarkat Kepri dengan anggaran yang tidak terlalu besar untuk Kepri.
Namun kalau mampu kita memilah dan membagi secara rata, dirinya meyakini maritim yang ada di Kepri akan lebih baik dari pada sekarang ini.
“Semua yang dilakukan untuk maritim tentu campur tangan dari pusat ini besar sekali, maka sebagai seorang Gubernur kedepan kita berharap ada kolaborasi karena tugas Gubernur adalah perpanjang tangan dari perintah pusat apapun yang kita lakukan kepentingan rakyat menjadi nomor satu,”katanya.(San)