Batam

BP Batam Optimis Rumah Sakit MABIH Dorong Transformasi Layanan Kesehatan dan Investasi

GOTVNEWS, Batam – Pembangunan Rumah Sakit Mayapada Apollo Batam International Hospital (MABIH) di Sekupang diproyeksikan membawa dampak besar bagi Kota Batam. Selain meningkatkan layanan kesehatan, kehadiran MABIH juga diharapkan memberikan manfaat luas, termasuk penyerapan tenaga kerja, inovasi teknologi, dan berbagai efek berganda lainnya.

Anggota/Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Francis menyampaikan optimisme terkait proyek ini. Menurutnya, Kepala BP Batam Amsakar Achmad dan Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra memberikan perhatian serius terhadap pembangunan MABIH, sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto.

“Jadi rumah sakit yang akan dibangun ini akan menjadi rumah sakit yang paling bagus dari jaringan Mayapada Health Care. Desain rumah sakitnya juga dirancang langsung oleh konsultan internasional,” kata Fary, Kamis (5/6/2025).

Proyek yang akan dibangun di atas lahan seluas 2,9 hektare ini direncanakan mulai tahun ini, dengan waktu konstruksi selama 24 bulan, meski saat ini masih menunggu penyelesaian dokumen AMDAL.

Sebagai bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), MABIH akan diberikan fleksibilitas khusus, termasuk mendatangkan tenaga medis asing dan penggunaan alat serta obat-obatan internasional. Teknologi robotik untuk bedah minimal invasif, seperti yang dikenal di Rumah Sakit Apollo di India, juga akan diterapkan di MABIH.

“Rumah Sakit Apollo di India terkenal dengan teknologi robotik untuk bedah minimal invasif. Pasien bisa pulih dengan lebih cepat, bahkan bisa pulang dalam hitungan hari,” jelasnya.

Fary menambahkan, kehadiran MABIH akan melengkapi layanan kesehatan yang ada di Batam tanpa menjadi pesaing, serta menarik pasien dari kawasan Asia Selatan dan negara-negara tetangga.

“Selama ini mereka terbang ke India untuk berobat. Dengan hadirnya Apollo di Batam, pasien-pasien yang biasa ke India punya opsi lain,” katanya.

Selain itu, MABIH diharapkan mengurangi jumlah WNI yang harus berobat ke luar negeri. 

“Yang sebelumnya tidak mampu ke luar negeri karena keterbatasan biaya atau akses, sekarang sudah bisa mendapat layanan serupa di dalam negeri,” tutupnya. (Alt)

Berita Terkait