Berita VideoKarimun

Belasan Siswa SMP Negeri 2 Karimun Diduga Keracunan Usai Santap MBG

GOTVNEWS, Karimun– Belasan siswa SMP Negeri 2 Karimun diduga mengalami mirip keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis atau MBG, pada Kamis siang lalu. Para siswa dibawa ke puskesmas setelah mengalami pusing, mual, dan perih dibagian perut.

Sebanyak 15 siswa kelas VII dan kelas VIII SMP Negeri 2 Karimun di larikan ke Puskesmas Balai Karimun karena mengalami gejala keracunan. Para siswa tersebut mengeluhkan mual, sesak, hingga rasa perih di perut, diduga usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis di sekolah.

Kepala Puskesmas Balai Karimun, Muhammad Aristo Wibowo, mengaku belum bisa memastikan penyebab belasan siswa mengalami keracunan. Pihaknya telah mengirimkan sampel makanan MBG ke Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Batam untuk diperiksa, dan hasilnya akan diumumkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun.

“Kita belum bisa pastikan penyebab gangguan kesehatan belasan siswa. Dikarenakan sampel makanan MBG telah dikirimkan ke BTKL Batam untuk diperiksa dan hasilnya akan diumumkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun,” ucapnya.

Usai insiden SPPG Sungai Lakam Timur I yang melayani MBG di 12 sekolah baik tingkat SD, SMP, dan SLB, harus berhenti sementara waktu hingga menunggu hasil uji sampel makanan yang telah dikirimkan ke Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Batam.

“Langkah tersebut sesuai dengan instruksi yang telah disampaikan Badan Gizi Nasional (BGN) Regional Provinsi Kepri,” ucap Kepala SPPG Sungai Lakam Timur I, Meciridayani.

Menyikapi insiden tersebut Ketua Satgas MBG Karimun sekaligus Wakil Bupati Rocky Marciano Bawole, langsung melakukan sidak ke dapur SPPG Rezeki Sungai Lakam Timur I yang melayani MBG sekolah SMP Negeri 2 Karimun.

Rocky mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak berspekluasi mengenai insiden ini. Menurutnya kejadian ini merupakan hak yang tidak diinginkan oleh semua pihak.

“Kita menghimbau agar masyarakat  tidak berspekluasi mengenai insiden ini, kejadian ini merupakan hak yang tidak diinginkan oleh semua pihak,” sebutnya.

Adanya insiden tersebut perlu adanya evaluasi dari pemerintah daerah serta menekankan pentingnya Standar Operasional Produksi (SOP) terhadap 18 dapur SPPG yang berada di Kabupaten Karimun.(yen)

Berita Terkait