GOTVNEWS, Jakarta – Mentan Amran mengatakan, langkah ini dilakukan untuk menjamin ketersediaan bahan baku dalam pelaksanaan kebijakan mandatori campuran etanol pada bahan bakar minyak (BBM).
“Jadi, etanol, kita menuju ke sana, baru saja kami ditarget Bapak Presiden untuk tanam ubi kayu, singkong, dan itu etanol. Tebu, dan seterusnya, sumber-sumber daya energi dalam negeri kita optimalkan” ucapnya.
Menurut Amran, pemerintah berupaya memaksimalkan potensi sumber daya alam Indonesia yang dinilai sangat cocok untuk pengembangan perkebunan untuk kesehahteraan masyarakat.
Kebijakan ini juga menjadi bagian dari visi pembangunan nasional Asta Cita yang menargetkan penerapan campuran bioetanol 10 persen ke dalam BBM. Namun, kapasitas produksi bioetanol nasional saat ini masih belum mencukupi.
Sementara itu, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia menyatakan Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui kebijakan wajib campuran etanol 10 persen dalam BBM. Kebijakan ini bertujuan menekan emisi karbon dan mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor bahan bakar.(frh)
