GOTVNEWS, Lingga – Museum Linggam Cahaya yang berada di Kabupaten Lingga merupakan Museum menyimpan jejak peninggalan sejarah kesultanan Melayu.
Kabupaten Lingga pada periode tahun 1824 hingga 1911 menjadi pusat Kesultanan Melayu yang mencakup seluruh wilayah Kepulauan Riau. Tak ayal pulau yang terletak di lepas pantai timur Sumatera, kini dijuluki sebagai bunda tanah Melayu.
Saat ini jejak Kesultanan Lingga masih tersimpan rapi di Museum Linggam Cahaya. Museum ini berada di Jalan Raja Muhammad Yusuf, Kampung Damnah Tanda Hulu, Daik, Lingga.
Melansir dari laman linggamcahaya.linggakab.go.id. Museum Linggam Cahaya berdiri pada tahun 2002 oleh pelaksana tugas Bupati Kepulauan Riau saat itu, Ansar Ahmad.
Museum Linggam Cahaya mempunyai makna linggam artinya tanah merah, cahaya adalah sinar, tanah merah karena Gunung Daik puncaknya adalah batu kapur merah.
Di tempat ini menyimpan beragam benda cagar budaya, seperti Meriam Anak Lela, sebuah senjata untuk mempertahankan diri. Meriam ini dibuat pada masa Pemerintahan Sultan Mahmud Syah, tahun 1832 – 1841 dan diproduksi Kampung Tembag Daik.
Terdapat pula sebuah peta bernama Peta Geologis, peta bersekala 1:100.000 menggambarkan nama-nama tempat yang ada di Daik Lingga dan Pulau-pulau sekitarnya. Peta Geologis juga memiliki nama Bahasa belanda yakni Geologische Schetskaart Van Lingga.
Lalu terdapat juga benda berbahan kuningan yang merupakan hasil produksi pada masa Sultan Mahmud Syahyakni pada tahun 1832 – 1841.
Selain itu terdapat juga replika Cogan atau Sirih Besar merupakan kelengkapan alat kebesaran atau regalia kerajaan Johor-Riau-Lingga dan Pahang yang kemudian diwarisi oleh kerajaan Riau-Lingga. Kini Cogan asli berada di Museum Nasional di Jakarta.
Tak ketinggalan terdapat Gramfon Almari sebuah mesin yang digunakan untuk memutar musik melalui piring hitam, serta benda benda bersejarah lainnya seperti badik, peta panduan lokasi pengobaran timah, alat berburu, uang kertas dan logam dan masih banyak lainnya.
Pelaksana Tugas Dinas Pariwisata Provininsi Kepri, Raja Heri Mokhrizal, mengatakan, dengan berbagai peninggalan sejarahnya, Museum Linggam Cahaya ditetapkan sebagai destinasi daya tarik wisata.
“Museum ini juga sudah ditetapkan sebagai destinasi daya tarik wisata Provinsi Kepri oleh Gubernur Kepri,” katanya Rabu (15/3/2023).
Heri juga meyebut Museum Linggam Cahaya dapat menjadi destinasi wisata yang sarat akan nilai edukasi kepada genarasi anak muda, karena benda yang tersimpan di Museum Linggam Cahaya memiliki banyak nilai sejarah.
“Jadi pembangunan museum ini memang berujuan untuk menyelamatkan benda- benda bersejarah,” tuturnya.(San)