GOTVNEWS, Tanjungpinang – Usai libur Idulfitri, Pelabuhan Domestik Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang kembali dipadati penumpang dengan berbagai tujuan. Namun, momentum arus balik tahun ini diwarnai keluhan dari sejumlah penumpang akibat gangguan pada aplikasi pemesanan tiket online MKP-Eticketing.
Aplikasi yang selama ini diandalkan masyarakat untuk memesan tiket kapal antarpulau itu dilaporkan tidak dapat digunakan secara normal. Gangguan ini menyebabkan banyak penumpang terpaksa datang langsung ke pelabuhan dan membeli tiket secara manual.
Salah satu penumpang, Azizah, mengaku kesulitan saat hendak memesan tiket pulang ke Kabupaten Lingga bersama keluarganya. Ia menyampaikan keluhannya saat ditemui di Pelabuhan SBP, Senin (7/4/2025).
“Rencana kami mau balik ke Lingga setelah mudik lebaran. Tapi aplikasi tiketnya nggak bisa dipakai, padahal sudah coba dari semalam. Akhirnya kami pesan langsung di pelabuhan,” ujarnya.
Menurut Azizah, meski tampilan awal aplikasi MKP-Eticketing bisa dibuka, fitur pembelian tiket tidak bisa diakses. Banyak penumpang lain yang mengalami hal serupa. Akibatnya, antrean manual di loket pelabuhan pun memanjang, memperlambat proses keberangkatan dan menambah beban di tengah arus balik Lebaran.
Kendati begitu, Azizah tetap bersyukur bisa mendapatkan tiket. Ia bahkan tidak mempermasalahkan adanya kenaikan biaya layanan tiket yang diberlakukan oleh pihak aplikasi.
“Yang penting kami bisa dapat tiket dan pulang. Soal biaya tambahan, kami serahkan saja pada kebijakan pemerintah,” tambahnya.
Diketahui, biaya layanan e-ticketing yang sebelumnya Rp 1.500 per tiket kini naik menjadi Rp2.000. Namun belum ada informasi resmi yang disampaikan ke publik mengenai perubahan ini.
GOTVNEWS telah mencoba meminta keterangan langsung kepada pihak pengelola aplikasi MKP. CEO & Co-founder MKP, Nicholas Anggada, meminta agar awak media menghubungi bagian Marketing Communication (Markom) untuk keterangan lebih lanjut.
Sementara, Evangelia dari tim Marketing dan Communication MKP mengatakan bahwa tanggapan resmi akan disampaikan melalui jalur Public Relation (PR).
Menanggapi hal ini, Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungpinang, Dwi Yanto mengaku belum mengetahui adanya perubahan tarif layanan aplikasi tersebut.
Ia menekankan bahwa urusan tarif merupakan ranah MKP sebagai pengelola aplikasi dan pihak operator kapal.
“Seharusnya ada pemberitahuan resmi, tapi sampai sekarang kami belum menerima informasi itu,” katanya.
Dwi juga menanggapi soal tidak tersedianya tiket secara daring. Ia menduga tiket sudah habis terjual secara online beberapa minggu sebelumnya, mengingat tingginya minat masyarakat untuk mudik dan balik pada momen Lebaran.
Namun demikian, berdasarkan pantauan GOTVNEWS di lapangan, masih banyak penumpang yang bisa mendapatkan tiket manual di pelabuhan, termasuk untuk jadwal keberangkatan esok hari. Fakta ini memunculkan pertanyaan dari sebagian penumpang terkait transparansi dan real-time update pada sistem daring tersebut.
Di sisi lain, Dwi menyampaikan bahwa dari segi pengelolaan arus penumpang, Pelabuhan SBP tahun ini menunjukkan kemajuan signifikan dibanding tahun lalu. Petugas di lapangan disebut lebih siap dan pengelolaan antrean lebih tertata.
“Antrean di loket mulai terurai. Kami bisa rasakan perbedaannya,” tutupnya. (Ald)