GOTVNEWS, Tanjungpinang – Ratusan driver ojek online menggelar audiensi bersama Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Tanjungpinang. Mereka meminta pemerintah menindak aplikator karena memberikan tarif batas bawah yang rendah, sehingga amat merugikan pengemudi ojol.
Ratusan driver ojek online yang tergabung dalam Aliansi Driver Online Batam (ADOB) merasa tidak menjalankan permenhub dan SK Gubernur Kepri nomor 1080 tahun 2024 terkait batas bawah angkutan Ojol.
Mereka menilai salah satu aplikator kerap memasang tarif di bawah standar, khususnya roda dua, sehingga merugikan dan menciptakan persaiangan tidak sehat.
Ketua ADOB, Sjafri Rajab pun meminta adanya pengawasan dan tindakan tegas dari pemerintah provinsi, karena sudah melanggar permenhub dan SK Gubernur Kepri.
“Kami kesini menyampaikan masalah tarif yang sudah setahun belum dijalan aplikator. Dan hal lain kepengawasan pajak reklame diminta untuk diaudit,” ungkapnya.
Menyikapi hal itu, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad memita aplikator mengikuti Permenhub dan SK yang telah di keluarkan. Ia pun akan mengajak perwakilan driver ojol menemui Kemenhub untuk menyampaikan tuntutan mereka.
“Saya nanti ke Kadishub bersama ketua mereka kita ke Kemenhub menyampaikan ini, minta keputusan ini dan berharap nanti nanti mengeluarkan surat tegas. Kalau kita tidak mungkin,” sebut Ansar.
Ratusan driver ojol yang tergabung dalam Aliansi Driver Online Batam (ADOB) tersebut berasal dari sejumlah daerah di Kepri. Mereka datang ke Kantor Gubernur Kepri, pada Kamis kemarin, dengan menggunakan tiga bus dan beberapa unit mobil dari Kota Batam. (Ald)