GOTVNEWS, Natuna – Sebelas orang meninggal dunia dan 47 orang masih dinyatakan hilang akibat tanah longsor yang menerjang satu kampung di Kecamatan Serasan, Natuna, Rabu (7/3/2023).
Tim SAR gabungan hingga saat ini masih terus mencari puluhan warga yang dinyatakan hilang pasca bencana longsor yang terjadi di Kecamatan Serasan, Natuna pada Senin (6/3/2023) kemarin.
Dalam peristiwa ini BPBD Kepri mencatat sebanyak 27 bangunan tertimbun material longsor, bahkan sebagain rumah rata dengan tanah.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Letjen TNI Suhariyanto mengatakan, ada 11 orang meninggal dunia dan 47 orang lainnya dilaporkan hilang.
“Tapi karena kami belum menginjakkan kaki kesana tentunya ini akan di update secara terus menerus, intinya dari rapat yang digelar, masa tanggap darurat ini keselamatan pengungsi menjadi prioritas utama,” kata dia, saat menggelar konfrensi pers, Selasa (7/3/2023).
Kapolda Kepri, Irjen Pol Tabana Bangun mengatakan, untuk mengantisipasi peristiwa kejahatan seperti barang-barang korban bencana hilang, kepolisian terus memberikan rasa aman kepada para korban serta malam ini kepoisian telah mengirimkan 130 personil
“130 perseonel akan dikirim ke melalui kapal yang diarahkan Gubernur Kepri, langsung dari Tanjung Uban menuju Serasan. Sebenarnya tujuannya tidak ke Serasan, tapi ini tujuannya kemanusiaan jadi kapal itu bisa diarahkan Gubernur ke Serasan,” kata Kapolda Kepri.
Seperti diketahui, Berdasarkan dari data BPBD Kepri pada Selasa (7/3/2023), ada sebanyak 1.216 warga mengungsi akibat dari longsor.
Lokasi pengungsian dibagi menjadi empat titik diantaranya, gedung Pos Lintas Batas Negara (PLBN) sebanyak 219 orang, Puskesmas 215 orang, Pelimpak dan Masjid Alfurqon sebanyak 500 orang serta SMA 1 Serasan sebanyak 282 orang. sementara itu rumah yang tertimbun longsor sebanyak 27 rumah.(Zpl)