GOTVNEWS, Jakarta – Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menyampaikan permohonan maaf atas dugaan korupsi dalam kasus tata kelola impor minyak mentah dan produk kilang periode 2018-2023 yang menyeret sejumlah pejabat perusahaan.
Dalam konferensi pers di Graha Pertamina, Jakarta, pada Senin (3/3/2025), Simon menegaskan bahwa perusahaannya akan terus berupaya menjaga kepercayaan masyarakat.
“Saya sebagai Dirut Pertamina menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas peristiwa yang terjadi beberapa hari terakhir ini,” ungkap Simon.
Ia mengakui bahwa meskipun Pertamina telah beroperasi selama 67 tahun dengan komitmen melayani sektor energi nasional, masih ada kekurangan yang melukai hati rakyat. Oleh karena itu, ia berjanji akan melakukan perbaikan agar perusahaan lebih sesuai dengan harapan masyarakat.
Simon juga menekankan bahwa banyak pegawai Pertamina yang tetap berintegritas dan berdedikasi untuk bangsa. Ia memastikan bahwa Pertamina menghormati proses hukum yang tengah berjalan dan siap mendukung langkah Kejaksaan Agung dalam penegakan hukum terkait kasus ini.
Untuk menjamin kualitas produk, Pertamina telah melakukan pengujian terhadap 75 sampel BBM dari berbagai tingkatan RON, termasuk Pertalite (RON 90), Pertamax (RON 92), Pertamax Green (RON 95), dan Pertamax Turbo.
Simon menegaskan bahwa seluruh produk yang dihasilkan telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.(frh)