Metropolis

Rudenim Tanjungpinang Luncurkan SMART, Inovasi Pengelolaan Deteni yang Humanis

GOTVNEWS, Tanjungpinang – Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pusat Tanjungpinang meluncurkan proyek perubahan bertajuk SMART (Strategi Manajemen Aman Rudenim Terintegrasi) pada Selasa (2/9/2025) lalu.

Inovasi ini menjadi langkah transformasi untuk memperkuat sistem keamanan sekaligus meningkatkan pelayanan publik.

Kepala Rudenim Pusat Tanjungpinang, Rakha Sukma Purnama menyebutkan, program tersebut sebagai jawaban atas dinamika pengelolaan deteni dan pengungsi yang semakin kompleks.

Rudenim sebagai unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Imigrasi menampung sementara orang asing yang dikenai tindakan administratif maupun pengungsi luar negeri. Namun, realita di lapangan sering tidak sederhana, mulai dari mogok makan, percobaan bunuh diri, hingga potensi kerusuhan.

“Kami menyadari bahwa pengelolaan Rudenim bukan perkara mudah. Kompleksitas tantangan ini menuntut strategi baru yang lebih komprehensif, adaptif, dan berorientasi pada masa depan. Dari sinilah SMART lahir sebagai jawaban nyata,” ucapnya, Senin (29/9/2025).

SMART hadir dengan lima prinsip utama: Sistematis, Modern, Adaptif, Responsif, dan Terintegrasi. Konsep ini menekankan pengelolaan berbasis perencanaan dan pemetaan risiko, penggunaan teknologi digital untuk monitoring, kemampuan beradaptasi dengan kondisi lapangan, respon cepat dan humanis, serta sinergi multipihak berbasis pentahelix.

“Melalui SMART, kami ingin menghadirkan Rudenim yang bukan hanya aman dan tertib, tetapi juga profesional, akuntabel, dan humanis. Petugas lebih terlindungi, deteni lebih dihargai haknya, organisasi lebih efektif, dan masyarakat mendapat rasa aman.” sambungnya.

Implementasi SMART diharapkan membawa dampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan. Petugas mendapat lingkungan kerja lebih kondusif, deteni dan pengungsi lebih terjamin hak-haknya, organisasi lebih efisien dan profesional, sementara masyarakat terlindungi dari potensi keresahan akibat insiden di Rudenim.

Selain itu, SMART sejalan dengan agenda pembangunan nasional dalam Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, khususnya penguatan sistem pertahanan-keamanan negara serta reformasi birokrasi. Rakha berharap terobosan ini tidak berhenti di Tanjungpinang, tetapi dapat direplikasi di Rudenim lain di seluruh Indonesia.

“SMART bukan hanya strategi pengamanan, tetapi kerangka manajemen perubahan. Harapan kami, SMART bisa menjadi role model pengelolaan detensi yang aman, profesional, dan menjunjung tinggi prinsip HAM,” pungkasnya. (Ald)

Berita Terkait