GOTVNEWS, Tanjungpinang – Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji Kota Tanjungpinang menggelar kuliah umum tentang program adopsi pulau, Kamis (9/11/2023) kemarin.
Bertempat di Auditorium Umrah, Dompak, Tanjungpinang, seminar series dari fakultas ilmu kelautan dan perikanan menghadirkan sejumlah pemateri ternama dari guru besar IPB Profesor Dietriech G Bengen dan Victor Nikijuluw dari Konservasi Indonesia.
Dekan fakultas ilmu kelautan dan Perikanan Umrah, Esti Yulika Sari, mengatakan, seminar series adopsi pulau diangkat lantaran banyak pulau – pulau yang perlu mendapat perhatian khusus dari mata akademisi.
Kolaborasi antara Forum Pimpinan Tinggi Perikanan dan Kelautan Indonesia bersama berbagai Stakholder diharapkan mampu mengelola sumber daya manusia di pulau – pualu kecil.
“Nantinya dari pulau tersebut melakukan dari pengabdian, penelitian melakukan pendampingan di pulau tersebut . Terdapat masyarkatnya karena kita pelru pendampingan khsusunya di pualu kecil apabila pulau berpatasan dengan negara luar kita perku mengeduaksi masyakratbya bagaimana cara untuk mengelola sumber daya dipulau tersbeut,” ucapnya.
Sementara itu, Profesor Dietriech G Bengen dalam semenirnya memaparkan, tentang potensi pengembangan kawasan pesisir dan pulau kecil di Kepri.
Menurutnya untuk mengembangkan pulau kecil menuju ekonomi biru, harus terus mengoptimalkan ekosistem pesisir salah satunya sumber daya alam laut.
“Jadi kita tau pualu – pulau kecil ini menjadi habitat untuk menjadi ekosistem produktif. Salah satu ekosistem produktif dari sumber daya ikan. Jadi kalau tidak ada ekosistem ini juga tidak ada ikan, oleh sebab itu bagaiman kita optimalkan pulau – pulau kecil ini dengan mengoptimalakan ekosistem pesisir dan lautnya. Pemanfaat pulau2 kecil ini harus mengacu kepada lautnya . Lautan inilah berperan penting dalam menjaga eksitensi paulau 2 kecil,” ujarnya.
Sedangkan, Victor Nikijuluw, Senior Ocean Program Lead Konservasi Indonesia dalam seminarnya memaparkan, tentang pentingnya penerapan gleaning fisheries di kawasan pesisir karena mencakup berbagai aspek seperti budaya, sumber mata pencarian, sumber pangan hingga intraksi sosial.
“Karena pertama dari budaya kedua menjadi sumber mata pencaharian yang ketiga menjadi sumber pangan yang empat menjadi interkasi sosial dan juga sumber ekonomi yang mendorong pembangunan desa karena betul- betul melibatkan ornagnya banyak dan terakhir memjaga lingkungan,” ucapnya.
Usai seminar, Dekan fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Umrah, Esti Yulika Sari turut membagikan cendera mata kepada para pemateri.(san)