AdvertorialBerita VideoVideo

Tekan Angka Kekerasan di Lingkungan Kampus, Pemprov Kepri Kolaborasi Bersama Perguruan Tinggi

Konselor Pusat Pembelajaran Keluarga Provinsi Kepri, Sudirman Latief, mengatakan bahwa mahasiswa terbilang rentan terhadap kekerasan. Dimana, mayoritas dari mereka merupakan perantau dan jauh dari orang tua, dan menyebabkan mental health dapat mempengaruhi keberlangsungan perkuliahan.

Ia berharap, dengan adanya kolaborasi dengan perguruan tinggi dapat menekan angka kekerasan tersebut. Sebab, perguruan tinggi dinilai memiliki potensi besar dalam upaya melakukan pencegahan yang masif, terutama melalui kegiatan Tridharma perguruan tinggi masing-masing.

“Kita undang 10 Perguruan Tinggi dan Allhamdulilah semuanya hadir. Meski sudah semua bentuk TPPKS di perguruan tinggi, tapi belum maksimal, Puspaga menawarkan kerjasama untuk memberikan pelatihan,” sebutnya.

FGD ini pun disambut baik oleh perguruan tinggi yang hadir dalam kegiatan tersebut. Selain mendapatkan pengetahuan mereka juga berharap melalui kegiatan ini kedepan Pemprov dapat melakukan kerjasama dan MoU bersama pihak kampus di Tanjungpinang dan Bintan.

“Untuk kasus di Umrah sudah ada masuk lebih dari 19 kasus, dan allhamdulilah sudah bisa kami tangani semua. Kasus seperti ini marak terjadi di Umrah seperti kekerasan Berbasis Gender Online (KGBO), yang berkonsep transaksional seperti Video Call Sex atau VCS. Melalui forum ini kami ajukan kerjasama seperti pengadaan rumah aman dan recovery psikolog untuk korban,” ucap, Ayu Efrita Dewi, Wakil Ketua TPPK Umrah.

“Meski di kampus kami belum ada kasus tersebut. Namun melalui kegiatan ini kami mendapatkan semacam angin segar, juga mendapatkan pengetahuan baru, dimana nanti rencananya kedepannya kami akan menjalin kerjasama dan MoU dengan pihak terkait,” kata Cut Purnamasari, Kepala Unit Study Genre Anak dan Keluarga STAIN SAR.

Diharapkan dari pertemuan FGD itu, bisa menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kepri, kemudian mendekatkan lembaga layanan kepada masyarakat agar lebih meresap ke segala lapisan, seperti contoh pengadaan TPPK di sekolah maupun perguruan tinggi, agar semakin dekat dengan masyarakat dan lebih mudah untuk mengadu.(ald)

1 2

Berita Terkait