TERBARU

Metropolis

Nelayan di Bintan Sulit Dapat Solar Subsidi, Ansar Minta Aparat Bertindak

GOTVNEWS, Bintan – Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyoroti kesulitan para nelayan mendapatkan solar bersubsidi. Padahal menurutnya Pemprov Kepri telah mengajukan penambahan kuota ke SKK Migas.

“Nanti kita cek lagi, kuota solar sudah kita tambah, karna kegiatan nasional skk migas selalu di kepri,” jelasnya.

Ansar juga meminta agar aparat penegak hukum melakukan tindakan tegas jika menemukan adanya penyelewengan BBM jenis solar subsidi.

Baca juga: Warga Toapaya Mengeluh Sulit Dapat Pupuk dan Solar Subsidi

“Kita kontrol jatah-jatah nelayan kecil, kita juga sudah meminta Polisi untuk mengambil tindakan tegas jika ditemukan penyelewengan,” tambahnya.

Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional (KNTI) Kabupaten Bintan, Syukur Haryanto mengatakan saat ini sulit mendapatkan solar subsidi meski telah memiliki kartu kendali.

Padahal menurutnya, nelayan pemegang kartu kendali mendapatkan jatah 35 liter per hari. Anehnya ketika nelayan ingin membeli ke SPBN dan SPBU sering tidak mendapatkan sesuai kuota dan terkadang kosong.

Baca juga: Antrean Solar Mengular di SPBU Toapaya Bintan

“Jadi BBM solar subsidi ini kuotanya 35 liter sehari. Hal itu di lihat dari kapasitas Grosstonasenya. Tapi, ketika nelayan mengisi penyalur di SPBN dan SPBU itu kosong dan solar habis,” ujarnya Senin (3/7/ 2023) Lalu.

Dia juga mengatakan mau tidak mau nelayan terpaksa membeli yang non subsidi dengan harga Rp8.500 ribu sampai dengan Rp12 ribu.

“Jadi belum ada kepastian subsidi BBM yang diperuntukan untuk masyarakat nelayan. Maka dari itu dengan susahnya subsidi BBM ini, mereka pun terkadang tidak memperpanjang subsidi kartu BBM dan tidak ada yang mengurusnya,” tambahnya.

Syukur Haryanto, juga menjelaskan dengan seringnya kosong BBM solar subsidi untuk nelayan, sejumlah nelayan pun berpikir kemana kuota solar subsidi tersebut.

“Inilah yang menjadi pertanyaan kita solar habis itu kemana, soalnya sudah ada kartu kendali dan punya kuota. Masak kita punya kartu kendali dan punya kuota, tapi kalau beli tidak bisa, itu tidak masuk akal,” tuturnya.(Mhd)

Berita Terkait