GOTVNEWS, Teheran – Pemerintah Iran membantah pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menyebut Iran dan Israel telah sepakat melakukan gencatan senjata total.
Hal ini ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri Iran, Seyed Abbas Araghchi, melalui unggahan di platform X, pada Selasa (24/6/2025). Menurut Iran, tidak ada kesepakatan seperti itu karena justru Israel yang pertama kali menyerang.
Meski begitu, ia menyatakan bahwa Iran tidak akan melanjutkan serangan jika Israel menghentikan agresinya paling lambat pukul 04.00 waktu Teheran. Keputusan akhir soal penghentian serangan akan ditentukan kemudian.
Sebelumnya, Trump mengklaim bahwa kedua pihak telah menyetujui gencatan senjata selama 12 jam, yang akan dimulai dalam enam jam setelah pernyataannya. Ia bahkan menyebut bahwa perang 12 hari antara Iran dan Israel akan segera berakhir.
Ketegangan meningkat setelah Iran menyerang Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, milik Amerika Serikat, pada Senin (23/6/2025) tengah malam. Serangan ini disebut sebagai “Operasi Herald of Victory” dan dianggap sebagai balasan atas serangan AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran sebelumnya.
Dewan Keamanan Nasional Iran telah mengonfirmasi aksi balasan tersebut. Angkatan Bersenjata Iran juga menyatakan siap melancarkan serangan lanjutan jika Amerika kembali menyerang.(frh)
















