TERBARU

Politik

Bawaslu Tanjungpinang Petakan Sejumlah TPS Rawan Saat Pilkada 2024

GOTVNEWS, Tanjungpinang – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tanjungpinang petakan potensi sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan pada pelaksanaan Pilkada 2024.

Ketua Bawaslu Tanjungpinang, Muhammad Yusuf, mengatakan, identifikasi TPS rawan bertujuan untuk memastikan pelaksanaan Pilkada berjalan dengan aman, jujur, dan adil.

“Kami mengidentifikasi TPS rawan berdasarkan sejumlah indikator strategis yang berpotensi memengaruhi kualitas pelaksanaan pemilu,”katanya.

Kata Yusuf sejumlah indikator rawan berdasarkan data dan identifikasi sesuai dengan Surat Edaran Bawaslu RI Nomor 112 Tahun 2024 tentang Identifikasi TPS Rawan.

Identifikasi TPS Rawan berdasarkan hasil pemetaan Bawaslu Kota Tanjungpinang sebagai berikut.

  1. Terdapat Pemilih DPT yang sudah tidak memenuhi syarat dengan jumlah 122 TPS.
  2. ⁠Terdapat Pemilih Pindahan DPTb dengan Jumlah 121 TPS.
  3. ⁠Terdapat Potensi Pemilih Memenuhi syarat namun tidak terdaftar di DPT (Potensi DPK) 10 TPS.
  4. ⁠Terdapat Penyelenggara Pemilihan yang merupakan Pemilih diluar domisili TPS tempatnya bertugas dengan jumlah 58 TPS.
  5. ⁠Terjadinya riwayat intimidasi kepada penyelenggara pemilihan dengan jumlah 2 TPS.
  6. ⁠Memilihi Riwayat kekurangan atau kelebihan dan bahkan tidak tersedia logistik pemungutan dan penghitungan suara pada saat pemilu dengan jumlah 1 TPS.
  7. ⁠Terdapat TPS yg didirikan diwilayah rawan bencana / banjir dengan jumlah 4 TPS.
  8. ⁠TPS terdapat didekat lembaga pendidikan yang siswanya berpotensi memiliki hak pilih dengan jumlah 5 TPS.
  9. ⁠Terdapat pemilih disabilitas yang terdaftar di DPT dengan jumlah 137 TPS.
  10. ⁠Terdapat pemungutan suara ulang PSU dan atau penghitungan surat suara ulang (PSSU) dengan jumlah 6 TPS.

“Dari identifikasi yang kami lakukan hampir 323 TPS masuk dalam kategori rawan, tetapi sebagian besar dalam kategori rawan ringan,”terangnya.

Untuk mengantisipasi kerawanan, Bawaslu juga telah menyusun strategi pencegahan yang komprehensif, seperti mengintensifkan patroli pengawasan di TPS rawan guna mencegah pelanggaran sejak dini.

“Bawaslu telah memperkuat koordinasi dengan KPU, aparat keamanan, dan pihak terkait lainnya untuk menciptakan sinergi dalam menghadapi kerawanan,” katanya.

Lalu, Bawaslu juga menggencarkan upaya edukasi pada masyarakat melalui sosialisasi dan pendidikan politik dengan harapan akan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya partisipasi aktif dalam pengawasan Pemilu.

Kolaborasi dengan organisasi masyarakat, pemantau pemilu, dan pengawas partisipatif juga dilakukan untuk memperluas jangkauan pengawasan.

“Bawaslu menyediakan posko pengaduan masyarakat untuk respon cepat terhadap potensi pelanggaran, dan mengirim surat himbauan resmi ke KPU untuk memastikan TPS rawan mendapat perhatian khusus,”ucapnya.

Yusuf bilang, langkah-langkah ini bertujuan meminimalkan resiko pelanggaran dan memastikan pemilu berjalan sesuai prinsip demokrasi.

Ia optimistis bahwa potensi kerawanan dapat ditekan, dan pelaksanaan pemilu di Tanjungpinang dapat berlangsung aman, tertib, dan lancar.

“Kami menghimbau masyarakat untuk aktif melaporkan dugaan pelanggaran guna mewujudkan pemilu yang bersih dan bermartabat,”terangnya.(San)

Berita Terkait