MetropolisTanjungpinang

Cuaca Ekstrem Landa Tanjungpinang, 15 Wilayah Terdampak Banjir dan Longsor

GOTVNEWS, Tanjungpinang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tanjungpinang menyatakan cuaca ekstrem yang melanda Tanjungpinang sejak Rabu (19/3/2025) telah menyebabkan banjir dan longsor di 15 titik wilayah itu.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Tanjungpinang, Muhammad Yamin menyebutkan bahwa pihaknya bersama instansi terkait telah melakukan penanganan awal terhadap rumah-rumah warga yang terdampak sejak Kamis (20/3/2025).

“Hampir yang 15 itu kita sudah turun, ya cuma belum maksimal dalam artian pengembalian aset yang rusak, berserak, atau kotor untuk difungsikan sedia kala,” jelas Yamin, Kamis sore.

Yamin menjelaskan bahwa proses evakuasi sudah dilakukan sejak subuh dengan Posko Utama di kantor BPBD di Jalan Ahmad Yani. Sebanyak 10 hingga 12 personel BPBD dikerahkan, dibagi dalam dua shift untuk memastikan waktu istirahat. Dua tim disebar ke lapangan untuk menangani wilayah yang berbeda.

“Di sini sebagai pos gerakan anggota, itu semua melakukan penanganan evakuasi dari pagi hingga saat ini,” ujarnya.

Penanganan sementara yang telah dilakukan meliputi evakuasi dan penanganan fisik awal. Namun, untuk perbaikan kerusakan aset, BPBD masih bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk menyusun rencana perbaikan.

“Sejauh ini yang kami lakukan, yang bisa kita evakuasi saat ini juga kita evakuasi. Namun, seperti yang fisik, seperti longsor, baru miring roboh, itu kita dengan PU menghitung dan merencanakan bagaimana bisa untuk perbaikannya,” imbuhnya.

Yamin memastikan bahwa hingga kini belum ada korban jiwa akibat cuaca ekstrem ini. Para korban masih memilih menetap di rumah untuk menjaga barang-barang mereka.

“Untuk saat ini terkait evakuasi orang atau jiwa, itu belum ada yang diungsikan, masih menetap di rumah masing-masing,” tuturnya.

Banjir di beberapa titik memiliki ketinggian berbeda, mulai dari setinggi mata kaki hingga selutut orang dewasa. Saat ini, air mulai surut, dan BPBD bersama Dinas Pemadam Kebakaran sedang membersihkan sisa-sisa tanah dan batu merah yang terbawa arus air.

“Air sudah mulai surut, untuk saat ini kami bersama Damkar masih melakukan penyemprotan jalan-jalan yang terdapat penumpukan tanah dan batu merah akibat terbawa air,” ujarnya.

Yamin mengimbau warga untuk memantau informasi cuaca dari BMKG, mengingat cuaca ekstrem diperkirakan berlangsung hingga 21 Maret. Ia juga mengajak warga untuk saling peduli terhadap tetangga yang terdampak.

“Dan juga kita saling perhatian, baik itu tetangga yang mungkin rumahnya terkena dampak, untuk bisa memberi tumpangan sementara karena dia mungkin tidak mau mengungsi jauh karena khawatir barang-barangnya,” tutupnya.

Adapun 15 wilayah terdampak meliputi:

1. Genangan air/banjir di simpang bandara lama jalan arah Kijang.

2. Longsor batu miring di Jl. Puncak Gg. Seraya, Kelurahan Kemboja.

3. Banjir di Senggarang.

4. Banjir di Kampung Bugis.

5. Banjir di Perumahan Permata Galaxi.

6. Longsor batu miring di Senggarang.

7. Longsor batu miring di Perumahan Griya Tanjung Asri (kolam renang Areca).

8. Banjir di Jl. H. Ungar dan Lr. Gatra, Kelurahan TAS.

9. Banjir di Jl. Kuantan dan Jl. Damai, Kelurahan Seijang.

10. Longsor batu miring di Perum Pondok Kelapa, Kelurahan MKP.

11. Longsor tanah dan batu miring di RT 01 RW 04, Kelurahan Penyengat.

12. Banjir di Gg. Perkutut, Kelurahan Pinang Kencana.

13. Genangan di Perum Taman Seraya, sekitar Masjid Al-Istiqomah, RT 04 RW 04, Kelurahan Air Raja.

14. Genangan di Jl. Banjar RT 02 RW 06, Kelurahan Air Raja.

15. Dinding rumah roboh akibat genangan air di Gg. Setia RT 003 RW 003, Kelurahan Dompak.

(Aldi)

Berita Terkait