GOTVNEWS, Batam – Pulau Rempang, yang terletak di dekat Batam, menjadi sorotan dunia bisnis karena menjadi tuan rumah investasi megah senilai USD11,5 miliar atau setara dengan Rp172 triliun dalam sektor pabrik kaca.
Investasi ini rencananya akan dibangun oleh perusahaan asal China, Xinyi Glass, yang juga akan memproduksi panel surya di pulau Rempang.
Namun, bukan hanya ukurannya yang besar yang membuat investasi ini menarik perhatian. Lebih dari itu, investasi ini berpotensi menciptakan 30.000 lapangan kerja baru.
Baca juga: Rudi Sebut Banyak Provokator di Konflik Rempang
Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kepulauan Riau (Kepri), Sari Dwi Mulyawaty, menjelaskan bahwa investasi di Rempang telah menjadi rebutan bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Salah satu alasan utama adalah dampak positifnya yang akan menyerap langsung 30.000 tenaga kerja.
“Jadi investasi di Rempang ini memang menjadi incaran negara-negara di ASEAN. Dampak positifnya yang signifikan adalah penciptaan lapangan kerja secara langsung,” ungkap Sari di Batam.
Sebelum Indonesia mengamankan investasi ini, Malaysia juga sangat berminat. Namun, Malaysia menghadapi kendala terkait lahan yang tidak sebanyak yang dimiliki Indonesia.
Baca juga: Ada Negara Tak Happy Hilirisasi di Rempang
Selain itu, pasokan bahan baku berupa pasir kuarsa juga menjadi kendala bagi Malaysia. “Indonesia memiliki sumber daya bahan baku yang melimpah,” tambah Sari.