GOTVNEWS, Tanjungpinang – Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DPPP) Kota Tanjungpinang menyatakan telah memeriksa kesehatan dan kelayakan hewan di 57 lokasi, termasuk kandang peternak dan tempat penjualan musiman di wilayah Kota Tanjungpinang jelang Hari Raya Iduladha 1446 H.
“Pemeriksaan ini penting untuk memastikan hewan yang masuk ke Tanjungpinang bebas dari penyakit menular, terutama menjelang tingginya aktivitas perdagangan hewan kurban,” kata Plh. Kepala DPPP Kota Tanjungpinang, Yoni Fadri pada Senin (19/5/2025).
Berdasarkan data bulan Mei 2025, ketersediaan hewan kurban di Tanjungpinang mencapai 1.412 ekor sapi dan kambing, sementara kebutuhan diperkirakan sekitar 1.350 ekor.
Menurut Yoni, pihaknya telah melaksanakan berbagai kegiatan, termasuk pemeriksaan kesehatan hewan, pendataan ketersediaan ternak, dan edukasi kepada masyarakat tentang pemilihan serta penyembelihan hewan kurban sesuai standar kesehatan dan syariat Islam.
“Sejak 8 Mei 2025, sebanyak 720 ekor sapi jantan telah diperiksa, atau sekitar 80 persen dari target 900 ekor,” tuturnya.
“Dari jumlah tersebut, 688 ekor dinyatakan sehat dan layak dengan mendapat label Sehat Layak (SL), sementara sisanya tidak memenuhi syarat,” sambungnya.
DPPP juga menggelar kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) terkait panduan pemotongan hewan kurban. KIE mencakup pemilihan hewan yang baik, sarana prasarana minimal, penanganan hewan secara manusiawi, serta pengolahan daging kurban yang higienis sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 114 Tahun 2014.
Pada H-1 dan hari penyembelihan, yaitu 5–8 Juni 2025, DPPP akan melakukan pemeriksaan Ante Mortem (sebelum disembelih) dan Post Mortem (setelah disembelih) di 20 lokasi penyembelihan, termasuk masjid, surau, dan Rumah Potong Hewan (RPH).
Tim pemeriksa akan melibatkan tenaga medis dari DPPP serta tenaga medik tambahan dari Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) yang saat ini sedang diajukan.
Yoni berharap Iduladha tahun ini dapat berjalan lancar dengan hewan kurban yang cukup, sehat, dan layak. Ia juga mengimbau masyarakat untuk memilih hewan kurban yang sudah berlabel SL sebagai hasil pemeriksaan dokter hewan dan petugas kesehatan.
“Penyembelihan harus dilakukan sesuai ketentuan syariat dan aturan teknis, agar daging kurban yang diperoleh aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH),” pungkasnya. (Alt)
