GOTVNEWS, Amerika Serikat – Presiden AS, Joe Biden, resmi mengumumkan tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, pada Rabu (15/1/2024) waktu setempat.
Pengumuman itu disampaikan beberapa saat setelah Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, mengatakan gencatan senjata akan mulai berlaku pada Minggu, 19 Januari 2025.
Kesepakatan yang dicapai setelah perundingan yang melelahkan selama berminggu-minggu di ibu kota Qatar ini, menjanjikan pembebasan bertahap ratusan tahanan Palestina di Israel puluhan sandera yang ditahan Hamas, dan kembalinya ratusan ribu pengungsi Gaza ke wilayahnya.
Fase awal gencatan senjata akan berlangsung selama 42 hari mencakup penarikan pasukan Israel dari area padat penduduk di Gaza dan pertukaran tahanan. Kesepakatan ini juga memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Berita tentang kesepakatan ini pun disambut dengan kegembiraan di seluruh Jalur Gaza. Warga bersorak, menari, dan memukul rebana di jalan-jalan, terutama di Khan Yunis di bagian selatan Gaza.
Meskipun langkah ini dinilai sebagai terobosan diplomatik. Namun masih ada ketidakpastian terkait masa depan Gaza, termasuk kapan pengungsi bisa kembali, penyelesaian konflik menyeluruh, dan rekonstruksi wilayah pascaperang.
Sementara itu, upaya diplomasi terus berlanjut untuk memastikan setiap langkah yang diambil mampu mengakhiri penderitaan warga sipil di Gaza.(frh)
