GOTVNEWS, Jakarta – Promosi pangkat Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menjadi Letnan Kolonel (Letkol) menuai polemik. Kenaikan pangkat yang terbilang cepat ini memicu reaksi beragam, baik pro maupun kontra, di tengah masyarakat dan pengamat militer.
Kenaikan pangkat Teddy berdasarkan Surat Perintah Nomor Sprin/674/II/2025 yang dikeluarkan oleh Markas Besar (Mabes) TNI Angkatan Darat (AD) dan didasarkan pada Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/238/II/2025 tentang Penetapan Kenaikan Pangkat Reguler Percepatan (KPRP). Promosi ini mengangkatnya dari Mayor menjadi Letkol, efektif sejak 25 Februari 2025.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, memastikan bahwa kenaikan pangkat tersebut telah melalui prosedur yang sesuai aturan.
“Itu sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di TNI dan dasar perundang-undangan (perpres), secara administrasi juga semua sudah dipenuhi,” ujar Wahyu, Kamis (7/3/2025) lalu.
Namun, keputusan ini memicu pertanyaan dari beberapa pihak. Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, menyoroti proses yang dianggap tidak lazim.
Ia mengingatkan bahwa kenaikan pangkat di lingkungan TNI biasanya dilakukan dua kali setahun, yakni pada 1 April dan 1 Oktober.
“Kenaikan pangkat ini memang cepat dan tampaknya istimewa. Apakah benar-benar berdasarkan prestasi, atau ada pengaruh lain? Hal ini perlu dikaji lebih dalam untuk menjaga profesionalisme di lingkungan TNI,” kata TB Hasanuddin.
Teddy merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 2011 dan memiliki rekam jejak cemerlang. Ia pernah menjabat sebagai Asisten Ajudan Presiden Joko Widodo dan Ajudan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebelum diangkat sebagai Seskab dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Beberapa pengamat menilai bahwa kenaikan pangkat ini bukan semata-mata didasarkan pada prestasi atau meritokrasi, tetapi lebih kepada pertimbangan politis. Kedekatan Teddy dengan tokoh-tokoh kunci dalam pemerintahan dinilai menjadi faktor signifikan dalam promosi kariernya.
Pangkat Letkol yang disandang Teddy kini menandakan tanggung jawab yang lebih besar sebagai perwira menengah di TNI. Namun, kontroversi ini memunculkan perdebatan tentang transparansi dan profesionalisme di tubuh militer. (Alt)