TERBARU

Berita Video

Nelayan Bintan Menolak Pemerintah Buka Kembali Ekspor Pasir Laut

GOTVNEWS, Bintan – Nelayan di Kabupaten Bintan menolak wacana pemerintah kembali membuka keran ekspos pasir laut. Para nelayan menilai itu akan dapat mengancam pada ruang hidup mereka, terutama tempat mencari ikan di lautan.

Para nelayan di Bintan mengaku khawatir jika pemerintah kembali membuka ekspor pasir laut setelah 20 tahun tutup. Sebab, para nelayan hal itu akan berdampak pada ruang hidup mereka terutama tempat mencari ikan di lautan.

Salah Nelayan Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Kebupaten Bintan, Tarmidi mengatakan, jika memang di Bintan ada aktivitas ekspor pasir laut, itu sangat merugikan nelayan.

Sebab berdampak pada ekosistem menjadi hancur dan daya tangkap nelayan sehari-hari akan berkurang.

“Kita pasti menolak ada aktivitas tambang pasir laut ini. Ekosistem yang rusak serta daya tangkap kami juga akan berkurang,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Bintan, Syukur Haryanto juga menolak jika ada aktivitas tersebut di Bintan serta di Kepulauan Riau.

Kembali dibukanya oleh Presiden Jokowi keran ekspor pasir laut itu akan dapat merugikan nelayan sekitar dan juga berdampak buruk bagi lingkungan jika memang aktivitas itu terjadi.

“Kita tegaskan tidak ada ruang untuk ekspor pasir laut di Bintan. Nelayan kita sudah banyak mengalami masalah, dari BBM Subsidi yang belum tepat sasaran serta Kriminalitas nelayan di laut perbatasan,” jelasnya.

Ia menyebutkan, untuk di Kepri terdapat tiga lokasi yang menjadi wacana aktivitas ekspor pasir laut yak I Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun dan Kabupaten Lingga.

Sebagaimana diketahui, pembukaan kembali ekspor itu tertuang dalam Pemerdag Nomor 20 Tahun 2024, tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 22 Tahun 2023 tentang Barang yang Dilarang untuk di Ekspor, dan Permendag Nomor 21 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 23 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Ekspor.(Mhd)

Berita Terkait