Berita Video

Rizha Hafiz Sampaikan Beberapa Langkah Pencegahan Korban Kekerasan Seksual

GOTVNEWS, Tanjungpinang – Kasus kekerasan terhadap siswi kelas 6 SD yang terjadi baru baru ini di Kota Tanjungpinang, membuat politisi PKS merasa khawatir dan menaruh perhatian lebih peristiwa yang terjadi tersebut. Ia menegaskan hukuman yang diberikan harus bisa memberikan efek jera kepada para pelaku.

Di Kota Tanjingpinang, baru-baru ini telah terjadi kasus pemerkosaan terhadap seorang siswi kelas 6 SD, dimana pelakunya adalah merupakan seorang pelajar SMK. Aksi pemerkosaan dilakukan pelajar tersebut diketahui akibat dari kecanduan menonton film-film dan konten-konten dewasa.

Oleh karena itu, Rizha Hafiz yang merupakan politisi sekaligus Ketua Bidang Pembangunan Keumatan Partai PKS, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan sebagai langkah pencegahan kekerasan seksual pada anak.

Rizha Hafiz yang juga sebagai mubaligh ini menyampaikan, aparat penegak hukum harus berikan tindakan hukum yang jelas dan layak diberikan pada pelaku pencabulan dengan memberikan implikasi efek jera.

Pemerintah juga harus berperan melakukan upaya peningkatan ketahanan remaja dan anak, dengan memberikan pemahaman pada remaja bagaimana menyadarkan kesehatan martabat.

Kemudian, orang tua yang merupakan pihak paling inti dalam mengantisipasi kekerasan seksual pada anak terjadi. Sebab, kasus yang terjadi saat ini disebabkan karena kurangnya pengawasan orang tua dalam penggunakan handphone.

Oleh karena itu, orang tua yang terlalu memanjakan anaknya dengan memberikan fasilitas handphone dan tanpa pengawasan. Hasilnya, anak mereka akan mengakses hal-hal yang belum dalam kadar akal mereka dan bisa menimbulkan gairah yang sensitif dan bisa mendorong pelaku seks belum waktunya.

Rizha Hafiz menegaskan, hal tersebut tentunya harus ada upaya preventif, seperti dengan pendidikan karakter remaja dan anak. Itu penting dilakukan guna memutus tindak kejahatan pada anak, sebelum kejahatan itu terjadi.

“Oleh karena itu, kami juga menggagas rumah tahfiz gratis bagi para remaja. Dari pada mereka nongkrong tak jelas. Insyallah kalau allah takdirkan berhasil menjadi anggota DPRD, kami akan tingkatkan lembaga ini lebih banyak untuk menyaring kegiatan remaja dalam pendidikan agama yang sifatnya gratis,” ungkapnya.

Dirinya berharap dari beberapa faktor-faktor tersebut, bisa menekan perilaku seks bebas dan pencabulan serta kekerasan terhadap anak di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri.(Zpl)

Berita Terkait