GOTVNEWS, Tanjungpinang – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tanjungpinang turun rumah warga Gang Nila I, Jalan Soekarno Hatta yang air sumurnya tercemar Bahan Bakar Minyak (BBM).
Air sumur tersebut kemudian diambil sampelnya untuk diuji menggunakan alat. Pengujian ini dilakukan untuk mengecek kadar air yang tercemar BBM.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tanjungpinang, Riono menjelaskan, pihaknya masih belum mengetahui minyak apa yang mencemari air sumur warga tersebut.
“Hasil masih belum diperoleh. Sampel dicek terhadap alat yang ada di DLH. Tapi itu jauh dari mumpuni. Kalau mau betul-betul diperiksa, itu ada 43 parameter kalau mau lengkap. Namun, anggaran kita tidak cukup,” sebut Riono, Rabu (01/11/2023).
Kemudian, kata dia, berdasarkan dari hasil koordinasi DLH Tanjungpinang bersama pihak SPBU, guna memastikan sumber BBM yang mencemari air sumur warga tersebut.
“Dari keterangan SPBU tidak ada masalah, dan hasil uji dan semua tidak ada sumber dari sana,” ungkap Riono.
Namun demikian, jelas Riono, DLH berencana akan memanggil sejumlah pihak terkait untuk membahas permasalahan tersebut.
“Bisa saja nanti kita minta yang diduga sumbernya itu untuk membiayainya bisa saja,” sebutnya.
Riono juga meminta kepada warga untuk melakukan pemeriksaan di sekitar rumah mereka, apakah ada gudang yang berdekatan dirumahnya.
“Saya suruh cek gudangnya manalah tau ada kegiatan menimbun bisnis minyak. Ternyata bocor dirumah. Tapi kita tidak ingin langsung menuduh. Apalagi sumbernya dari SPBU, karena belum ada bukti yang cukup,” jelasnya.
Sementara itu, sebut Riono, untuk hasil uji sampel yang dilakukan tahun 2018, dirinya menerima laporan dari warga bahwa telah melaporkan ke DLH pada 5 tahun lalu.
“Jadi kami juga dapat info dari warga sudah dilaporkan dari tahun 2018 kejadian pertama. Makanya saya minta kepada bidang saya untuk mencari arsip tahun 2018 untuk mencari tahu hasilnya,” ungkapnya.(Zpl)
