GOTVNEWS, Tanjungpinang – Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Hmas) Polda Kepulauan Riau (Kepri) meluncurkan proyek Kampung Pangan Laut (KAPAL) sebagai inovasi memperkuat ketahanan pangan maritim di wilayah perbatasan. Program ini memanfaatkan potensi besar Kepri yang 96 persen wilayahnya berupa laut.
Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Zahwan Pandra Arsyad, menjelaskan bahwa KAPAL merupakan bagian dari program pendidikan tinggi di PKN LAN Angkatan 63 Tahun 2025, dengan fokus pada pengembangan ekosistem pangan berbasis kolaborasi.
“Bagaimana kita menggali ketahanan pangan maritim melalui peran aktif masyarakat,” ujar Pandra, Rabu (3/9/2025).
Dua desa dipilih sebagai lokasi percontohan, yaitu Pengudang di Kabupaten Bintan dan Madong di Kota Tanjungpinang. Menurut Pandra, antusiasme warga di dua daerah ini menjadi modal awal keberhasilan program.
Selain mendukung ketahanan pangan, proyek KAPAL diyakini mampu memperkuat keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Masyarakat yang sejahtera lebih mampu menjaga lingkungannya. Jadi, KAPAL juga berdampak pada kamtibmas,” sambungnya.
Program ini dijalankan dengan pendekatan Pentahelix, melibatkan akademisi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), pemerintah pusat dan daerah, TNI-Polri, pelaku usaha, koperasi, hingga kelompok nelayan dan wanita tani. Media massa juga diharapkan menjadi mitra dalam sosialisasi.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kepri, Riki Rionaldi, menyebut KAPAL sejalan dengan program nasional Makan Bergizi Gratis dan Koperasi Merah Putih.
“Program ini disusun berkelanjutan, dengan rencana jangka pendek, menengah, hingga panjang untuk menciptakan nilai tambah dan pertumbuhan ekonomi baru,” ucapnya.
Lebih jauh, KAPAL akan mendorong pengembangan produk lokal seperti gonggong dan teripang agar memiliki nilai jual lebih tinggi. Integrasi dengan koperasi juga diharapkan menjaga ketersediaan bahan pokok dan protein laut untuk masyarakat.
Dengan dukungan lintas sektor, Pandra optimistis Kepri dapat menjadi model nasional ketahanan pangan maritim. (Ald)
