GOTVNEWS, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan penjelasan terkait jumlah utang jatuh tempo Indonesia yang tembus di angka Rp800 triliun pada tahun 2025 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani, dalam rapat kerja bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, pada Rabu (6/6/2024) kemarin.
Kemenkeu mencatat profil jatuh tempo utang pemerintah pada tahun 2025 mencapai Rp800,33 triliun.
Angka tersebut terdiri dari surat berharga negara (SBN) jatuh tempo sebesar Rp705,5 triliun dan pinjaman jatuh tempo sebesar Rp94,83 triliun.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, besaran utang jatuh tempo tersebut tidak menjadi masalah jika selama persepsi terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun kondisi ekonomi, dan keadaan politik RI stabil.
Diketahui, utang pemerintah mencapai Rp8.338 triliun per April 2024. Angka ini naik dari bulan sebelumnya yang mencapai Rp8.262 triliun.
Sri Mulyani menyebut, tingginya pembayaran jatuh tempo utang dipicu oleh penarikan utang yang cukup besar saat pandemi COVID-19.
Ketika itu Indonesia membutuhkan hampir Rp 1.000 triliun tambahan belanja, saat penerimaan negara turun 19% karena aktivitas ekonomi berhenti. (frh)