GOTVNEWS, Tanjungpinang – Wakil Ketua DPRD Tanjungpinang, Novaliandri Fathir optimis masalah pendidikan dapat diselesaikan, mulai dari kualitas program pendidikan hingga kesejahteraan guru.
Bagaimana upayanya legislator muda ini meningkatkan dunia pendidikan, berikut liputannya untuk anda.
Novaliandri Fathir, seorang legislator muda dan saat ini sebagai Wakil Ketua DPRD Tanjungpinang, yang dibesarkan oleh kedua orang tuanya berprofesi sebagai seorang guru.
Oleh karena itu, legislator muda itupun dikenal sangat dekat dengan dunia pendidikan, serta rasa pedulinya terhadap pendidikan, ia pun terus berupaya menuntaskan permasalahan yang terjadi.
Saat ditemui disela-sela dirinya melaksanakan kegiatan bersama masyarakat. legislator muda yang akrap dipanggil Fatir ini, menjabarkan langkah-langkah yang diambilnya bersama seluruh anggota DPRD Tanjungpinang, dalam penyelesaian masalah pendidikan, mulai dari Infrastruktur hingga permasalahan lainnya.
Berikut wawancara Ekslusif bersama Fathir, tentang dunia pendidikan di Tanjungpinang :
Q : Kenapa anda fokus pada dunia pendidikan?
“Saya dibesarkan oleh kedua orangtua saya yang merupakan pendidik, juga diawal saya menjabat saya jadi ketua Komisi I yang fokus pada pendidikan, saya pikir pendidikan adalah hak dasar yang harus dipenuhi untuk menyiapkan generasi penerus yang unggul dan berdaya saing,” ungkap Fathir.
Q : Terkait sekolah satu atap yang masih ada di Tanjungpinang, bagaimana solusinya?
“Saya dan rekan – rekan DPRD Tanjungpinang, sudah berkoordinasi dengan Disdik Tanjungpinang, Insyaallah, masalah sekolah Satap akan kita pecahkan satu persatu, tahun 2024 nanti rencananya kita akan mulai menggarap pembangunan SMPN 13 Tanjungpinang,” jelasnya.
Proses pembangunan SMPN 13 Tanjungpinang saat ini dalam tahap survey lahan, Pemko Tanjungpinang telah mendapatkan lahan yang sesuai untuk dibangun gedung sekolah .
Lahan yang berada di kawasan Dompak lama seluas sekitar 4.590 meter persegi tersebut rencananya akan dimatangkan terlebih dulu, dengan menggunakan APBD Perubahan 2023 sekitar Rp.200 juta.
Q : Selain masalah infrastruktur, sarana dan prasana, masalah apalagi yang ingin anda selesaikan?
“Saya menargetkan di Tanjungpinang tidak ada lagi sekolah unggulan, semuanya harus sama rata, caranya dengan memberikan fasilitas dan kualitas pendidikan di setiap sekolah, hingga tidak ada masalah yang timbul setiap PPDB tiba, terutama di tahap zonasi,” tegasnya.
Selain itu, langkah nyata yang telah Fathir lakukan adalah dengan mengalokasikan anggaran senilai Rp.1 Miliar lebih per tahun, untuk menunjang sarana dan prasarana pendidikan, seperti pengadaan laptop serta menyediakan fasilitas ibadah di sekolah, untuk menunjang pendidikan karakter siswa.
Fathir optimis, jika masalah pendidikan dapat diselesaikan, maka Kota Tanjungpinang akan berpeluang mencetak generasi penerus yang unggul dan berdaya saing, terutama di era globalisasi yang serba digital saat ini.(Drl)