GOTVNEWS, Tanjungpinang – Beragam peristiwa di Tanjungpinang dan Bintan terjadi dalam sepekan. Berikut kami hadirkan berita yang paling disorot dalam minggu ini.
- Kuasa Hukum Keluarga Dyo Minta Puskesmas Sei Jang Bertanggung Jawab
Kuasa Hukum keluarga meminta Puskesmas bertanggung jawab atas meninggalnya Dyo Putra Pratama, remaja laki-laki berusia 13 tahun, yang diduga meninggal dunia usai minum obat dari Puskesmas Sei Jang, pada Selasa (9/7/2024) lalu.
Kuasa Hukum korban mencurigai, kematian Dyo disebabkan adanya kelalaian dari petugas Puskesmas. Kuasa hukum korban juga berharap kepolisian dapat objektif dalam melakukan pemeriksaan terhadap perkara tersebut, guna memperoleh keadilan bagi keluarga korban.
- SMA N 3 Digabung ke SMA N 1, Disdik Kepri: Orangtua Murid SMA N 3 Tak Perlu Keluarkan Biaya Tambahan
Penggabungan siswa SMA N 3 ke SMA N 1 Tanjungpinang bakal dilakukan dalam waktu dekat. Seluruh data dapodik siswa SMA N 3 juga akan dipindahkan ke SMA N 1 Tanjungpinang, termasuk para tenaga pendidik di sekolah tersebut.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kepri meminta kepada orang tua murid SMA N 3 tidak perlu khawatir terkait adanya biaya tambahan, jika anak mereka di pindahkan ke SMA Negeri 1 Tanjungpinang.
- Antrian Solar Ganggu Tempat Usaha Warga di Sekitaran SPBU di Tanjungpinang
Antrian kendaraan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis solar mengular di SPBU Tanjungpinang, hingga menutupi akses jalan ke tempat usaha warga di sekitaran SPBU.
Sejumlah tempat usaha di sekitaran SPBU pun terpaksa memasang plang pemberitahuan yang bertuliskan “tidak menutupi akses keluar masuk ke toko”.
- Kemenag Bintan Tunggu Klarifikasi dari Ponpes Madani Tebu Ireng Soal Dugaan Pemukulan Santri
Meski telah memintai klarifikasi pihak Pondok Pesantren (Ponpes) Madani Tebu Ireng, terkait dugaan pemukulan terhadap seorang santri hingga mengalami trauma dan harus dilarikan ke RSJKO Tanjung Uban. Namun, saat ini Kemenag Bintan masih menunggu hasil laporan dari pihak yayasan Ponpes.
Sebelumnya, seorang santri di MTS Ponpes Madani Tebu Ireng Bintan harus dirawat ke RSJKO Tanjung Uban, akibat mengalami trauma lantaran diduga mendapat tindakan kekerasan oleh oknum guru di Ponpes tersebut.(Frh)