TERBARU

Wisata

Khazanah Museum Raja Ali Haji Objek Wisata Sejarah di Kota Batam

GOTVNEWS, Batam – Kota Batam mempunyai destinasi wisata yang terletak di tengah pusat Kota yakni Museum Raja Ali Haji yang menyimpan berbagai sejarah perjalanan kota berjuluk Bandar Madani.

Museum Raja Ali Haji berlokasi di dalam kompleks Alun-alun Engku Putri, Batam Center. Kawasan ini merupakan pusat pemerintah di tengah-tengah Kota Batam.

Bangunan Museum Raja Ali Haji dahulunya bekas perhelatan akbar MTQ XXV tingkat nasional pada 2014 lalu. Setelah MTQ, gedung tersebut tidak digunakan lalu kemudian dialihfungsikan sebagai sebuah objek wisata Museum Raja Ali Haji.

Pemerintah Kota Batam, membuka Museum Raja Ali Haji, bertepatan dengan peringatan hari jadi Kota Batam ke-191 tahun , pada 18 Desember 2020.

Museum Raja Ali Haji menyimpan berbagai peninggalan bersejarah Melayu, seperti benda Llilin Sambang benda ini digunakan saat calon mempelai berendam dalam prosesi pernikahan.

Kemudian ada juga replika Nasi Besar, yakni nasi yang disajikan dalam hajatan besar untuk menandakan kehalusan karakter orang Melayu. Lalu terdapat ruangan khusus khazanah Melayu, seperti pakaian, alat musik, hingga senjata khas kerajaan tempo dulu.

Di Museum ini terdapat Cogan yakni salah satu alat kebesaran atau regalia yang dimiliki Kerajaan Johor Riau Lingga Pahang dan Jong berbentuk perahu atau miniatur layar yang melaju dengan tiupan angin.

Tak lupa pula juga terdapat sejumlah koleksi pada masa pemerintahan Belanda seperti meriam yang dipindahkan dari Pulau Belakang Padang serta foto-foto monumen Tugu Jepang (Missebo) di Kampung Pasir Merah, Batam.

Pulau Rempang-Galang yang sempat menjadi tempat penampungan 112,708 tentara Jepang tawanan sekutu yang berada di Singapura, Malaysia dan Indonesia tahun 1945-1946.

Pemerintah Kota Batam pun melengkapi fasilitas Museum dengan mengikuti perkembangan zaman, salah satunya yakni dengan memasang barcode disetiap pajangan.

Pengunjung dapat mengaksesnya melalui Smartphone akan menampilkan sejarah terhadap panjangan yang di koleksi Museum Raja Ali Haji.

Pelaksana Tugas Dinas Pariwisata Kepri Raja Heri Mokhrizal, mengatakan, Museum Raja Ali Haji menampilkan sejarah peradaban Batam mulai dari Batam sejak zaman Kerjaan Riau Lingga, Belanda, Temenggung Abdul Jamal, Jepang hingga masa Kemerdekaan Indonesia

“Termasuk pada masa Pemerintahan Kabupaten Kepri, otorita pertama era BJ Habibie, Kota Administrasi, masuk sejarah Astaka, Khazanah Melayu dan Infrastruktur era Batam saat ini,” ucapnya.

Heri menyebut Museum Raja ali Haji tepat berada dibangunan bekas perhellatan akbar MTQ XXV tingkat nasioanl pada tahun 2014 lalu.

“Setelah MTQ bangunan tersebut disumbangkan oleh Pemerintah Provinsi Kepri kepada Pemerintah Kota Batam,” kata Heri.

Museum ini pun kini menajdi salah satu ikon wisata sejarah Kota Batam. Tidal hanya masyarakt Kota Batam yang kerap menghabiskan akhir pekan dengan mengujungi Museum Raja Ali Haji, namun wisatawandari luar Kepri bahkan wistawan mancanegara juga ramai mengjungi Museum ini.(San)

Berita Terkait