GOTVNEWS, Tanjungpinang – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad menyampaikan rencana mencari skema yang tepat bersama kementerian untuk memenuhi kebutuhan santan dalam negeri.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi permasalahan harga santan yang melonjak drastis dalam beberapa pekan terakhir, hingga mencapai Rp40.000 per kilogram.
Ansar mengungkapkan, ketersediaan dan harga santan kini menjadi persoalan serius di Kepri, salah satunya disebabkan oleh banyaknya pasokan kelapa dari petani yang diekspor ke luar negeri.
“Kalau soal santan ini memang problem kita hari ini, karena memang kelapa sekarang banyak diekspor ke luar negeri,” ujar Ansar, Senin (24/3/2025).
Ansar juga menuturkan bahwa dirinya telah menyampaikan permasalahan ini kepada kementerian, dengan salah satu usul antisipasinya adalah pemberlakuan kuota ekspor kelapa ke luar negeri.
“Nanti coba saya bahas dulu, bahkan saya sudah ketemu Menteri Perdagangan, dan minta supaya kelapa di kuota ke luar negeri,” lanjutnya.
Meski demikian, Ansar menyebut pihak kementerian menilai kondisi ini sebagai peluang besar bagi para petani kelapa. Oleh sebab itu, kementerian tengah mencari skema yang tepat untuk menangani kenaikan harga kelapa akibat meningkatnya ekspor.
“Tapi jawaban Pak Menteri waktu itu, karena memang kelapa yang diekspor itu kelapa milik petani, maka sebenarnya ini peluang besar bagi para petani,” ujarnya.
“Oleh karena itu, nanti Pak Menteri akan mencari skema yang pas, umpamanya fiskal atau apa yang diberlakukan, supaya bisa memenuhi kebutuhan di dalam negeri juga,” sambungnya.
Ansar berharap langkah ini juga mendorong industri pengolahan kelapa lokal untuk bersaing dengan industri luar negeri, sehingga petani lokal bisa mendapatkan harga jual yang lebih baik, sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Dalam industri pengolah kelapa diharap bisa bersaing juga, dengan industri di luar yang bisa membeli kelapa lebih mahal, seperti di Bintan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Pemprov Kepri melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) akan diturunkan ke lapangan untuk mempelajari kondisi yang ada dan menentukan langkah-langkah yang tepat agar permasalahan kenaikan harga santan ini dapat diatasi.
“Ya, ini saatnya kita memberi kebahagiaan buat petani kelapa. Hanya, mengatasi soal ketersediaan santan, nanti saya bahas. Saya panggil Disperindag untuk turun, pelajari, apa langkah yang bisa kita buat,” tutup Ansar. (Aldi)