GOTVNEWS, Bandung – Priguna Anugerah Pratama alias PAP (31), dokter residen anestesi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, diduga memerkosa seorang pendamping pasien berinisial FH (21).
Polisi menyebut pelaku punya fetish atau kelainan seksual, yaitu suka melihat perempuan dalam keadaan pingsan. Hal ini diungkap dari hasil pemeriksaan awal, dan akan ditindaklanjuti dengan tes psikologi forensik.
Kejadian ini dilaporkan korban pada 18 Maret 2025. Priguna disebut menyuntik korban hingga tak sadarkan diri, lalu memerkosanya di lantai 7 Gedung Maternal & Child Health Center (MCHC) RSHS. Sebelum itu, pelaku berdalih mengajak korban untuk donor darah.
Polisi kini mengungkap ada dua korban lainnya. Total, sudah ada tiga korban dari kasus ini.
Priguna merupakan peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Unpad. Ia telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan sejak 23 Maret 2025. Pelaku dijerat Pasal 6 huruf C UU TPKS dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.
Unpad telah mengeluarkan Priguna dari program pendidikan. Kementerian Kesehatan juga menjatuhkan sanksi larangan mengikuti pendidikan spesialis seumur hidup. Selain itu, izin praktik dan STR Priguna akan dicabut oleh Konsil Kesehatan Indonesia (KKI).(frh)
