GOTVNEWS, Tanjungpinang – Menelusuri sejarah Kota Tanjungpinang, Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah bisa jadi pilihan tempat wisata edukasi yang tak boleh dilewatkan untuk dikunjungi.
Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah berlokasi di Jalan Ketapang, Kota Tanjungpinang. Untuk menuju ke tempat ini, aksesnya cukup mudah, pengunjung dapat menggunakan kendaraan umum karena letaknya stategis di pusat kota.
Tempat untuk menyimpan berbagai benda bersejarah di tanah melayu ini, diresmikan pada 31 Januari 2009 oleh Suryatati A. Manan, Wali Kota Tanjungpinang kala itu.
Museum yang menjadi cagar budaya ini dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang. Pada tahun 2022 tercatat jumlah koleksi benda bersejarah di museum ini sebanyak 2.613 koleksi.
Koleksi yang dipamerkan di museum menceritakan tentang awal kota Tanjungpinang, seni dan budaya, keragaman budaya, dan berbagai jenis keramik yang dikumpulkan dari berbagai daerah sekitar Tanjungpinang.
Selain itu, jika masuk kedalam museum pengunjugn akan melihat berbagai koleksi sejarah yang disimpan dengan rapi menggunakan kaca penutup, adapun kolekesi benda bersejarah yang tersimpan seperti cogan, senjata, pralatan rumah, keramik, kendi, piring, guci, artefak, miniatur, koleksi foto-foto, catatan dan naskah kuno, seni lukis, seni grafis, koin, cap atau stempel.
Kemudian terdapat juga benda hasil penemuan di zaman prasejarah, neolitikum yang berbahan andesit seperti kapak genggam, kapak batu, dan beliung persegi.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Raja Heri Mokhrizal, mengatakan, dengan jejak sejarah yang dimiliki Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, masuk kedalam kawasan strategis pariwisata bertemakan wisata perkotaan.
“Ketetapan itu tertuang dalam SK Gubernur Kepri Nomor 1263 Tahun 2022 tentang Destinasi Paariwisata, Kawasan Strategis Pariwisata dan Daya Tarik Wisata Kepri,”katanya.
Heri menyebut museum ini menjadi tempat destinasi wisata syarat dengan edukasi khususnya bagi generasi muda untuk mengenal tentang sejarah melayu di Tanjungpinang.
“Selain menjadi destinasi wisata, terdapat peran edukasi yang tidak kalah penting disana,” ucapanya.(San)