GOTVNEWS, Takalar – Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepri mengunjungi dua desa di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Kunjungan kali ini menyambangi lokasi budidaya rumput laut berbasis masyarakat di Desa Ujung Baji dan Desa Laikang.
Sulawesi Selatan merupakan provinsi terbesar produksi rumput laut di Indonesia. Sekitar 60 persen hasil rumput laut di tanah air berasal dariSulawesi Selatan. Desa Ujung Baji salah satu penyumbangnya, tidak hanya di Takalar tapi hampir seluruh pesisir pulau Sulawesi Selatan membudidayakan rumput laut.
Produk olahan rumput laut yang dihasilkan di desa ini akan dikirim ke pabrik pengolahan di Tangerang, selanjutnya akan diekspor ke negara Tiongkok, Taiwan, Jepang, Filipina dan Eropa. Rumput laut akan diolah menjadi bahan kosmetik, obat-obatan dan bahan makanan. Indonesia menjadi negara terbesar pengekspor rumput laut.
Melihat potensi yang hampir sama dengan Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Kelautan dan Perikanan Kepri pun mengunjungi Kabupaten Takalar di Sulsel yang merupakan daerah penghasil rumput laut. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kepri, T.S. Arif Fadillah mengatakan Salah satu prioritas pembangunan yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Kepri Periode 2021-2026 adalah pembangunan kelautan dan perikanan.
Arif menyapa dan berbincang-bincang dengan petani rumput laut dan para ibu yang tengah menyiapkan bibit untuk diikatkan pada tali longline yang akan dipasang pada kebun rumput laut yang telah disiapkan. Desa Ujung Baji dan Desa Laikang telah konsisten membudidayakan rumput laut berbasis masyarakat dan mengembangkan jenis Eucheuma Cottoni dan Gracilaria sp.
“Kita melihat bagaimana masyarakat disini mengembangkan rumput luat dan ini sejalan dengan RPJMD Kepri dalam pembangunan dan perikanan,” kata Arif.
Dalam kunjungan ini, Arif juga didampingi Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) beserta rombongan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan.(Tim)