“Itulah yang terjadi dilapangan, Jadi kata pakang, kata pungli apapun diluar dari pada itu semuanya tidak ada, Bahkan ada 21 tenda belum sama sekali bayar,”terangnya.
Muharroni sekali lagi menegaskan, Karang Taruna Kepri dalam membuat kegiatan bazar ramadan ini, tidak disponsori pihak manapun maupun bantuan dari dana CSR sebesar 450 juta juga tidak benar adanya.
“Bersumpah satu sen pun tidak ada dibantu darimanapun, termasuk CSR 450 juta, apakah 500 juta, apakah APBD, apakah ada donatur dari Singapur atau segala macam itu kosong. Yang didugakan itu tidak ada, kami berani membuka diri,”katanya.
Muharroni bilang, dana sewa yang diberikan oleh peserta bazar digunakan untuk biaya operasional seperti fasiilitas kabel listrik , ornamen lampu hias hingga hiburan untuk menarik pengujung datang ke bazar.
Para peserta bazar dari awal tidak ada keberatan dan komplain permasalahan tersebut. Terdapat pula informasi pedagang yang diambil keterangnya tidak masuk dalam naungan dari Katar Kepri.
“Kita gunkaan untuk operasional dilapangan ini juga, makanya lampu – lampu hias kemudian partisipasif dengan datangkan hiburan,”terangnya.
Sementara itu, Dewan Pertimbangan Katar Kepri, Basyaruddin Idris menyebut, adanya puluhan stan di dalam kawasan Tugu Sirih itu merupakan kegiatan mandiri Katar Kepri. Sekaligus mendukung acara Kepulauan Riau Halal Fair 2024 dari Bank Indonesia (BI) Kepri.
“Cerita CSR itu nol besar. Tak ada itu walaupun pernah kita ajukan minta tenda tapi sampai hari ini tidak ada,” ucapnya.
“Katar Kepri berinisiatif beli tenda sendiri ini dari Batam. Masalah kontribusi semua adalah kesepakatan,” sambung Basyaruddin Idris.(San)